Dharmayatra ke Ayodhya Temple India, Ketut Suardana Kisahkan Perjalanan Spritualnya

Dharmayatra ke Ayodhya Temple India, Ketut Suardana Kisahkan Perjalanan Spritualnya

istimewa
Dharmayatra ke Ayodhya Temple India, Ketut Suardana Kisahkan Perjalanan Spritualnya 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dharmayatra ke Ayodhya Temple India, sosok I Ketut Suardana Ayahanda Putri Indonesia 2022 Laksmi Shari DNS kisahkan perjalanan spiritualnya.

Secara lengkap perjalanan suci I Ketut Suardana bersama keluarga ke beberapa lokasi sejarah agama Hindu di India, dibeberkan disini.

Ketua Asprov PSSI Bali ini mengisahkan semua kejadian yang dialami selama perjalanannya suci dari Indonesia hingga ke India, sejak 31 Januari hingga 12 Februari 2024. 

Baca juga: Nikmati Ketenangan di Hari Raya Nyepi “Silence Retreat” Aryaduta Bali

Ketut Suardana juga ditemani sang istri Janet Deneefe. Karena saat itu sang istri juga diundang ke India untuk menghadiri Jaipur Literature Festival 2024.

Sementara, si buah hati Ketut Suardana yakni Putri Indonesia 2022 Laksmi Shari DNS ingin ke India untuk menggali lebih dalam kehidupan orang India, tentang budaya, music, spiritualitas, kuliner dan sebagainya, termasuk fashionnya.

Salah satu kisah menarik yang diidamkan umat hindu di Bali yang dialami I Ketut Suardana yakni mencicipi manisan kesukaan Shri Krishna ketika dalam perjalanan darat dari Ayodhya ke Locknow City. Karena saat itu, Ketut Suardana harus kembali ke Delhi melalui Locknow City.

Baca juga: Ratusan Pelaku Usaha Bangli Terima Sertifikat Halal MUI

Ia terkejut karena manisan yang dihidangkan di lokasi itu sama rasanya seperti yang dibikin oleh Radha untuk dipersembahkan kepada Shri Krishna. Manisan itu dibuat dari susu murni.

Ingin tahu lengkap kisah perjalanan spiritual hindu sosok Ketut Suardana, simak penuturannya dibawah ini.

Perjalanan ke India Jelang Pemilu 14 Februari 2024

Berpetualang ke India sangat menarik, entah kenapa? Apakah karena kehidupan orang India, secara nyata masih terlihat sangat klasik, dalam kesehariannya, mereka masih melaksanakan tradisi kuno (Sanatana Dharma).

Juga ada perpaduan kehidupan antara masa klasik dengan masa modern, ini yang sangat menarik barangkali!

Saya dan istri sudah beberapa kali ke India, tapi kali ini kami ditemani Putri kami, Putri Indonesia 2022, Laksmi Shari DNS, kali pertama dia ikut, dia ingin tahu bagaimana kondisi real kehidupan orang India, tentang budaya, music, spiritualitas, kuliner dan sebagainya, termasuk fashionnya.

Petualangan di India kali ini kami awali dari Mumbai landed tanggal 31 Januari 2024 malam. Kemudian kami melanjutkan petualangan kami untuk menghadiri Jaipur Literature Festival 2024.

Setelah Jaipur kami pergi mengunjungi Varanasi, dari Varanasi kemudian kami pergi ke Delhi, dan Tiba Delhi February 9 2024.

Kami hanya punya waktu 3 hari saja di Delhi, karena February 12 2024 kami sudah harus balık ke Indonesia untuk berpatisipasi dalam Pesta Demokrasi Indonesia yaitu Pilpres dan Pileg (pemilihan umum /pemilu 2024).

Gara-gara Taj Mahal dan Candi Ayodhya,
Ketut Suardana Berpisah dengan Istri dan Anak

Saat berada di Delhi, waktu Ketut Suardana bersama istri dan sang anak sangat singkat. Sehingga di Delhi mereka harus menentukan pilihan, mau pergi kemana?

Mengingat lokasi yang mau dikunjungi letaknya berjauhan, sehingga harus menentukan pilihan, siapa yang mau pergi ke Agra (Taj Mahal) dan Vrindavan, dan siapa yang mau pergi ke Ayodhya.

Akhirnya Istri dan anak saya serta temen lain pilih pergi ke Agra dan Vrindavan. Pilihan saya sendiri pergi ke Ayodhya, memang sebagai tujuan utama saya pergi ke India kali ini.

Perjalanan ke Ayodhya saya ditemani oleh sahabat lama darı Delhi, kami berdua naik pesawat untuk menghemat waktu. Perjalanan darı Delhi-Ayodhya bisa juga ditempuh melalui darat, tapi butuh waktu 7 jam, dengan naik pesawat hanya 55 menit.

Ayodhya Ram Temple, secara resmi dibuka oleh PM Modi pada 22 Januari 2024. Ayodhya awalnya adalah sebuah kota kecil dan tidak begitu ramai, berada di negara bagian Uttar Pradesh.

Tetapi semenjak Ram Temple ini diresmikan oleh Modi, kota ini mendadak menjadi sangat ramai, akibatnya kota yang dulunya sepi kini mengalami kemacetan disana-sini.

Walaupun sudah disediakan parkir yang sangat luas, akibat Darin pintu keluar masuk kota Ayodhya volume kendaraan begitu tinggi, kemacetan terjadi.

Rest Area yang sangat luas sudah disediakan oleh Pemerintah untuk bisa dipakai istirahat dan memasak bagi para pilgrims yang datang dari jauh, makanan gratispun ada juga tersedia.

Kota Ayodhya betul-betul dibanjiri oleh pemeluk Hindu untuk Dharmayatra, baik oleh masyarakat India sendiri yang datang dari berbagai panjuru negara bagian India, juga pemeluk Hindu dan Penggiat Spiritual dari berbagai negara.

Kedatangan philgrim ke Ayodhya dengan sarana transportasi, seperti; Kereta api, Bus, Truck, kendaraan pribadi mobil atau sepeda motor serta Bajaj berseliweran. Bunyi klakson yang bersaut-sautan, kadangkala sangat mengganggu telinga dan lucunya lagi di kendaraannya tertulis “Blow Your Horn Please”.

Pesawat udarapun bertambah ramai di langit Ayodhya, pesawat darı berbagai Maskapai penerbangan domestik datang dan pergi dari Ayodhya International Airport.

Ramainya orang melakukan Dharmayatra ke Ayodhya, tiket pesawat menjadi masalah, kami, harus balik ke Delhi hari itu juga. Terpaksa kami harus cari alternatif untuk balik ke Delhi via Locknow dan kami booking ticket dapat jam 3 pagi.

Sebenarnya bisa saja kami balik ke Delhi melalui darat, tetapi saya pilih ke Locknow, karena ingin tahu juga seperti apa kota ini, kota yang dikenal sebagai kota textile.

Cicipi Manisan Kesukaan Shri Dewa Krishna

Perjalanan dari Ayodhya ke Locknow City ditempuh sekitar 3 jam lebih. Sebelum kami merapat di Locknow City, di tengah perjalanan saya bertanya kepada bapak sopir! Uncle kenapa banyak kendaraan stop disini?

Bapak sopir yang saya panggil uncle untuk menghormati dan menyenangi hatinya sang sopir, dia jawab; disini orang bisa menikmati manisan yang sangat lezat sekali, orang-orang yang lewat disini, mereka pastı turun untuk menikmati manisan yang lezat itu.

Teman yang saya ajak traveling bersama darı Delhi juga bilang, manisan yang dihidangkan disini sama rasanya seperti yang dibikin oleh Radha untuk dipersembahkan kepada Shri Krishna, dibuat dari susu murni. Wah saya ingat dengan series Film Radha Krishna, seketika selera untuk mencicipi muncul.

"Saya coba satu porsi. Wah, enak nian, rasanya selembut salju dan saya tambah satu porsi lagi," kata Ketut Suardana.

Akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju Locknow City, dan kami sampai di Locknow city sekitar jam 8 malam.

Mengingat ticket pesawat kamı terbang ke Delhi Jam 3 pagi, kami menyempatkan diri untuk jalan-jalan di Mall untuk makan malam.

Tidak hanya musik Punjabi yang enak didengar tapi Punjabi Food pun nikmat. Hari pun sudah larut malam, dan tidak banyak yang bisa dilihat lagi, Locknow City adalah ibu kotanya Uttar Pradesh.

Keluar Mall kami keliling kota, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Locknow Airport yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota.

Sebelum kami meninggalkan Ayodhya menuju Locknow, kami singgah di sebuah restaurant cukup besar.

Seorang Karyawan restaurant mendekati meja kami, dia bilang stock makanan kami ludes, kami hanya dapat menghidangkan Mie instant dan minuman ringan saja.

Saya jawab! maaf kami hanya mau minum coffee saja. Rasa coffee biasa saja, mungkin karena orang India kebanyakan lebih suka minum teh.

Saat kami di restaurant, saya banyak dapat informasi, seperti apa yang diterjemahkan oleh teman saya, setiap harinya kunjungan orang-orang ke Ram Temple setiap harinya mendekati 200.000 orang, tapi hari ini yang melakukan perjalanan suci ke Ayodhya, jumlahnya meningkat, darı semenjak Ram Temple ini dibuka.

Tujuan utama devotee Shri Rama adalah untuk melakukan pemujaan kepada Dewa Rama, Dewa yang paling dihormati oleh masyarakat India sebagai Awatar Dewa Wisnu.

Ram Temple lokasinya juga berdekatan dengan Hanuman Mandir dan Ganesha Mandir, sehingga semakin hiruk pikuknya suasana darı kunjungan para bhakta untuk melakukan dharmayatra ke mandir-mandir tersebut.

Suasana kota begitu hiruk pikuk, tetapi suasana tetap tertib, penjagaan Polisi Pamong Praja India sangat sigap untuk melayani para bhakta baik diluar Mandir maupun didalam Mandir.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved