Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 153, Kegiatan 2: Unsur-Unsur Cerpen Inspirasional

Berikut kunci Jawaban dan pembahasan soal mapel Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 153.

Buku Pdf Bahasa Indonesia
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 153, Kegiatan 2: Unsur-Unsur Cerpen Inspirasional 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berikut kunci Jawaban dan pembahasan soal mapel Bahasa Indonesia kelas 9 SMP halaman 153.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 153

Artikel ini akan memudahkanmu dalam mengerjakan soal- soal Bahasa Indonesia.

Mengerjakan soal Bahasa Indonesia SMP tak sulit lagi dengan ulasan ini.

Baca juga: 15 Soal UAS/UTS Ekonomi Kelas 11 dengan Kunci Jawaban Pembahasan Soal Pilihan Ganda

Berikut kunci jawaban mapel Bahasa Indonesia kelas 9 yang berhasil dirangkum TribunBali dari Tribunnews.com

Di halaman ini, siswa diminta menjawab pertanyaan tentang Cerpen Inspiratif Sedekah Sepuluh Ribu Rupiah

Ini kunci jawaban dan pembahasan soal lengkapnya.

Cek ulasan selengkapnya di sini.

Buku Bahasa Indonesia SMP kelas 9 memiliki 6 bab.

Pada artikel ini, kita akan membahas kunci jawaban bab 6 berjudul Menyusun Cerita Inspiratif.

Adapun kunci jawaban ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman untuk mengoreksi hasil belajar anak.

Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus menjawabnya sendiri terlebih dahulu.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia SMP Kelas 9 Halaman 152 dan 153

Kegiatan 2

Isi struktur sesuai cerita inspiratif tentang sedekah uang sepuluh ribu rupiah.

Jawaban:

Baca juga: 25 Latihan Soal UAS/UTS Geografi Kelas 11 dengan Kunci Jawaban Pembahasan Soal Pilihan Ganda

Orientasi

Ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman.

Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai membayar,tangan-tangan mereka penuh dengan tas plastik belanjaan.

Perumitan peristiwa

Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya.

Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman " Beri kami sedekah, Bu!. Istri Budiman membuka dompetnya, lalu ia menyodorkan selemabr uang berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu menerimanya.

Tatkala tahu jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan, ia lalu menguncupkan jari-jarinya mengarah ke mulutnya.

Kemudian pengemis itu memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jarinya yang terkuncup itu ke mulutnya seolah ingin berkata, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami sedekah untuk bisa membeli makanan!"

Komplikasi

Saat sang pengemis melihat nilai uang yang diterima, betapa girangnya dia. Ia pun berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan.

"Alhamdullilah...Alhamullillah... Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga.

Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang saleh dan salehah.

Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!," Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu mengharukan.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 175, Kurikulum Merdeka Bab 6: Makna Lagu Inspiratif

Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja.

Resolusi

"Bu...aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah.

Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, ana-anak dan keluarga kita. Panjang sekali ia berdoa.

Dia hanya menerima karunia dari Allah SWT sebesar 10 ribu saja sudah demikian hebatnya ia bersyukur.

Padahal, aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah.

Saat melihat saldo itu aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyu.

Aku terlupa bersyukur dan aku lupa berucap hamdalah.

Koda

Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata dan beberapa bulir air mata yang menetes.

Istrinyapun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebgaai hamba. "Ya Allah, ampuni kami para hamba-Mu yang kerap lalai atas segala nikmat-Mu!.

*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kunci Jawaban Bahasa Indonesia SMP Kelas 9 Halaman 152 dan 153

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved