Program Bulan Ramadan, Bali United Latihan Malam, Teco : Untung Punya TC Purnama

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pekan depan umat muslim menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Suci Ramadan, tak terkecuali para pemain sepak bola Indonesia yang beragama Islam.

Selama bulan Ramadan, pertandingan Liga 1 digelar malam hari, untuk di wilayah Bali pukul 21.30 Waktu Indonesia Tengah (WITA) berbeda satu jam dengan Wilayah Indonesia Barat (WIB) pukul 20.30. 

Untuk menghormati pemain Muslim yang menjalankan Ibadah Puasa, Pelatih Bali United, Stefano Cugurra mengatakan, bahwa dirinya telah memprogramkan latihan malam usai pemin berbuka puasa, berbeda dengan hari biasanya yang menggelar latihan sore hari. 

Baca juga: Viral Bali: Kasus ART Kiper Bali United M Ridho, Bencana Longsor di Karangasem dan Bangli

Situasi ini, kata Teco sudah merupakan kewajaran, sejak ia berkarier di Indonesia menukangi Persija Jakarta dan Bali United.

"Kami sudah pernah seperti bulan Ramadan dari umat muslim, saya sudah pernah berapa kali di Bali United dan juga di Persija sana biasa kami lebih pilih latihan malam, setelah yang muslim sudah buka puasa, baru kami latihan malam, tidak ada masalah," ujar Teco di Gianyar, Bali, pada Kamis 7 Maret 2024.,

Apalagi, kata Teco, Bali United memiliki keuntungan manajemen membangun Training Center dengan fasilitas mewah dan pencahayaan yang terang di malam hari sehingga layak untuk menggelar latihan malm hari. 

Baca juga: Tekad M. Rahmat Lumat PSIS Semarang, Legowo Terima Hasil Bali United saat Lawan Barito Putera

Dengan begitu, meskipun bulan puasa, intensitas latihan tetap sama, karena kompetisi juga terus bergulir selama Ramadan, hanya saja bermain lebih malam pukul 21.30 WITA.

Apalagi, dikatakan Teco, kompetisi musim ini sangat ketat jarak poin tim satu dengan tim lainnya yang berebut untuk mendapatkan posisi 4 besar regular series demi tiket championship series. 

"Saya pikir program ini tidak ada masalah, bisa tetap punya intensitas di dalam latihan kita, Liga tahun ini juga pasti lebih bagus," kata dia.

"Kami juga punya yang lapangan sendiri, kami tidak usah cari-cari lapangan, sewa lapangan seperti yang liga-liga sebelum, sekarang kami di Purnama, bisa pakai lapangan dari kami punya lampu di sana, di sana saya pikir buat Bali United tidak ada masalah, bulan ini main malam juga tidak ada masalah buat pemain kami," jabar Teco. 

Bali United menjadi salah satu klub peserta Liga 1 yang beruntung, manajemen mempersiapkan fasilitas yang lengkap untuk perkembangan industri sepak bola di Pulau Dewata

Sarana dan prasarana dibangun untuk menunjang performa pemain senior di dalam tim hingga pembinaan sepak bola usia muda sehingga berimplikasi pada kemajuan klub bermarkas di Pulau Bali.

Meski sering diejek oleh fans-fans klub lain sebagai klub siluman karena hasil akuisisi dari klub Persisam Putra Samarinda pada tahun 2015, nyatanya Bali United berdiri secara profesional dan bertahun-tahun memiliki lisensi sebagai sebuah klub profesional yang tidak didapatkan banyak klub Liga 1.

Selain itu, Bali United sudah mengukir dua trofi juara Liga 1 mampu tampil bersaing dengan klub - klub legendaris di Indonesia.