Berita Karangasem

Penyebrangan Tutup, Penumpang Terpaksa Menginap di Pelabuhan Padang Bai

Penumpang  Ferry tujuan  Pelabuhan Padang Bai, Kecamatan Manggis - Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat terpaksa menginap

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Penyebrangan Tutup, Penumpang Terpaksa Menginap di Pelabuhan Padang Bai 

AMLAPURA, TRIBUN-BALI.COM - Penumpang  Ferry tujuan  Pelabuhan Padang Bai, Kecamatan Manggis - Pelabuhan Lembar, Lombok, Nusa Tenggara Barat terpaksa menginap di ruang tunggu Pelabuhan Padang Bai.

Mengingat penyebrangan kapal ferry ditutup sementara karena cuaca tak bagus.

Gelombang tinggi, dan angin cukup kencang.

Kholis, penumpang asal Lombok Tengah, NTB mengaku, terpaksa menginap di Pelabuhan Padang Bai karena penyebrangan ditutup sementara.

"Hampir 20 jam menunggu.  Mulai Rabu  (13/3/2024) malam hingga Kamis (14/3/2024) siang. Keluarganya tidur  di emperan pelabuhan pakai kardus,"kata Kholis, Kamis (14/3/2024)

Baca juga: Identitas Dua WNA Yang Tertimbun Longsor di Tabanan Sudah Diketahui


Pria yang merantau ke Kota Denpasar sebagai pedagang tidak memiliki pilihan lain selain menginap di Pel. Padang Bai.

Mengingat jarak dari Denpasar ke Pelabuhan Padang Bai jauh.

Seandainya kembali dikhawatirkan habiskan  waktu & biaya yang besar. Pihaknya berharap agar  penyebrangan dibuka, serta cuaca membaik.

"Saya pulang  untuk  hadiri 100 hari ibu. Saya kira penundaan penyeberangan hanya beberapa jam, ternyata seharian. Kemungkinan saya balik ke Denpasar. Karena belum ada tanda - tanda penyebrangan akan beroperasi,"imbuh Kholis

Selain itu, beberapa sopir truk juga mengeluhkan hal  sama. Pihaknya juga tidak berbuat apa dengan kondisi ini.

Biaya operasional  membengkak karena menginap di  Pelabuhan  Padang  Bai.  Satu  diantaranya untuk biaya makan selama menginap. Mereka berharap cuaca  membaik. Sehingga penyebrangan bisa buka


Manager ASDP Pelabuhan Padang Bai, Agusman, mengatakan, penutupan  dilakukan  karena  gelombang  Selat Lombok lumayan tinggi.

Angin bertiup sangat kencang. Tak baik untuk penyebrangan kapal sementara. Pihaknya belum bisa memastikan  sampai  kapan  penundaannya. Mengingat cuaca masih belum bagus.

"Kita belum bisa memastikan kapan penyebrangan dibuka. Gelombangnya masih tinggi, dan angin bertiup kencang. Kita menunggu perkembangan dari BMKG,"ungkap Agusman. Petugas berharap cuacanya segera membaik, sehingga penyebrangan  bisa  beroperasi.

Ditambahkan, dari awal penundaan sudah ad beberapa kapal yang terpaksa cancel. Sebagian kapal stand by di Labuan Amuk sembari nunggu cuaca membaik.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved