Berita Klungkung

Enam Desa di Nusa Penida Kllungkung Masih Kesulitan Akses Internet 

Upaya memperluas jaringan internet di Nusa Penida masih menemui banyak kendala.

istimewa
Proses pemasangan tambahan menara telekomunikasi di Nusa Penida beberapa waktu lalu. Ist 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Upaya memperluas jaringan internet di Nusa Penida masih menemui banyak kendala. Berdasarkan data terbaru, tercatat enam desa di Nusa Penida masih kesulitan akses internet.

Kondisi ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Klungkung yang terus berupaya mencari solusi bersama pihak penyedia layanan telekomunikasi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Klungkung, Wayan Sudiarsa mengakui masih ada sejumlah titik di Nusa Penida yang sinyal internetnya lemah.

Baca juga: TRAGIS! Kecelakaan Beruntun, 3 Penumpang Pikap Tewas Mengenaskan, Wayan Tabrak Truk Pertamina

Selama ini, sambungan internet yang dikelola Pemkab baru bisa menjangkau kantor-kantor desa. Sebagian memanfaatkan jaringan kabel Fiber Optik (FO), sementara lainnya menggunakan layanan Starlink.

Untuk mempercepat pemerataan, Diskominfo Klungkung menggelar rapat koordinasi bersama beberapa operator besar, seperti PT Indosat, PT XL Smart Telecom Sejahtera, dan PT Telkomsel. 

Pertemuan ini menjadi langkah awal memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan penyedia layanan komunikasi.

Baca juga: DETIK-DETIK Rintihan Wanita Sebelum Tewas di Jalan Denpasar - Singaraja, Bagian Kepala Jadi Sorotan

“Masih ada enam desa yang belum terlayani BTS secara optimal, bahkan di beberapa lokasi sinyalnya sangat lemah,” ujar Sudiarsa, Kamis (9/10/2025) sore.


Enam desa tersebut yakni Pejukutan, Tanglad, Sekartaji, Batukandik, Batumadeg dan Bunga Mekar. Keenamnya kini masuk daftar prioritas pengembangan jaringan telekomunikasi.


Sudiarsa menjelaskan, tantangan utama pengembangan jaringan di Nusa Penida terletak pada infrastruktur dasar yang belum memadai.


Hingga kini, jaringan FO belum tersambung langsung ke pulau tersebut, sehingga seluruh koneksi BTS masih bergantung pada jaringan dari daratan Bali. Kondisi geografis Nusa Penida yang berbukit-bukit juga membuat penyebaran sinyal tidak merata.


“Topografi Nusa Penida memang menjadi tantangan tersendiri. Tapi kami tidak tinggal diam, berbagai opsi teknis terus kami jajaki agar masyarakat di wilayah terpencil pun bisa menikmati internet dengan kecepatan layak,” tambahnya.


Bupati Klungkung I Made Satria menegaskan pentingnya pemerataan akses internet bagi masyarakat kepulauan. 


Menurutnya, jaringan internet bukan hanya kebutuhan komunikasi, tetapi juga fondasi bagi pembangunan ekonomi dan pendidikan di era digital.


“Kami ingin warga di seluruh penjuru Nusa Penida, termasuk di desa yang masih blank spot, bisa menikmati akses internet yang layak. Ini bagian dari upaya membuka peluang ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tegasnya. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved