Berita Tabanan
Pengeroyokan di Desa Nyambu Tabanan, Satu Orang Meninggal Dunia, Ini Identitas Korban
Dijelaskan Subakti, kejadian pengeroyokan atau penganiayaan diketahui pada Rabu 13 Maret 2024 sekira pukul 06.17 Wita.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Dua orang korban penganiayaan akhirnya diketahui identitasnya.
Dua orang korban pengeroyokan ini ialah Maliki (32) asal Bagik Papan, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, NTB.
Sedangkan korban satu lagi yang diketahui meninggal dunia, yakni Rian Anggara (26), asal Desa Dasan Tapen, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, NTB.
Kapolsek Kediri Polres Tabanan, Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti mengatakan, bahwa keduanya berhasil diidentifikasi.
Baca juga: Teka-teki Kasus Pengeroyokan 2 Pemuda di Tabanan Bali, Jenazah Korban Diautopsi, Polisi Lacak Pelaku
Usai pihaknya melakukan olah TKP di Pos Kamling Banjar Dinas Carik Padang, Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.
“Saat ini untuk korban meninggal dunia sudah dirujuk ke RSUP Sanglah untuk di autopsi,” ucapnya, Kamis 14 Maret 2024.
Dijelaskan Subakti, kejadian pengeroyokan atau penganiayaan diketahui pada Rabu 13 Maret 2024 sekira pukul 06.17 Wita.
Kepala wilayah setempat mendapat informasi kalau ditemukan ada orang tergeletak di depan Pos Kamling Banjar Carik Padang, Desa Nyambu.
Nah, setelah dilakukan pengecekean bahwa ditemukan korban sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Yakni dengan posisi kepala mengarah ke selatan dan kaki ke arah utara.
Kemudian, ada salah satu temannya yang masih sadar namun dengan kondisi luka-luka.
“Kejadian kemarin terus dilaporkan ke kami. Dan saat ini masih kami selidiki,” ungkapnya.
Untuk keterangan saksi, sambungnya, sudah dilakukan pemeriksaan kepada korban yang selamat.
Dari hasil penyelidikan, korban selamat kemarin sempat mengalami kendala.
Belum bisa dimintai keterangan dan belum adanya saksi yang dapat menjelaskan peristiwa tersebut secara jelas.
“Kami masih berusaha memintai keterangan saksi. Dan akan melakukan pra rekonstruksi di TKP,” bebernya.
Di bagian terpisah, Wakil Direktur RSUD Tabanan, dr I Gusti Ngurah Bagus Januada mengatakan, pihaknya memang menerima dua orang korban.
Satu korban dalam kondisi meninggal dan satunya selamat.
Sekitar pukul 06.30 Wita, kedua korban diterima oleh pihaknya.
“Pasien sudah diperiksa dan dirawat. Setelah kami diagnosa, korban menolak untuk rawat inap. Korban meminta pulang paksa. Jadi anggota polisi yang membawa pasien itu saat ini,” ungkapnya.
Atas kejadian itu, sambungnya, pihaknya hanya mengetahui bahwa korban mengalami luka-luka di wajah dan di kepala.
Meski demikian korban dalam kesadaran yang cukup baik. Artinya masih kooperatif bisa menjawab setiap pertanyaan.
“Kalau untuk itu (ada aroma alkohol) dilaporan kami tidak ada,” pungkasnya. (ang).
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.