Berita Bali

Pendakian Tutup, Wisata Naik ke Gunung Agung Setop Sebulan, Prajuru Gelar Caru

Penutupan pendakian Gunung Agung dilakukan karena upacara Tawur Tabuh Gentuh, Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Saiful Rohim
Suasana pendakian Jalur Pura Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali - Pendakian Tutup, Wisata Naik ke Gunung Agung Setop Sebulan, Prajuru Gelar Caru 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Prajuru Desa Adat Besakih menggelar caru di Gunung Agung, tepatnya di lokasi penemuan jenazah Alexander Bimo Haryo Tedjo, warga Semarang, Jawa Tengah.

Selanjutnya, aktivitas pendakian Gunung Agung ditutup mulai hari ini.

Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiarta mengatakan, pendakian ditutup selama 29 hari dari 17 Maret 2024 hingga 14 April 2024.

Penutupan dilakukan karena upacara Tawur Tabuh Gentuh, Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih.

Baca juga: UPDATE! Jenazah Pria Pendaki yang Ditemukan di Puncak Gunung Agung Telah Dipulangkan ke Semarang

"Setelah penemuan jenazah di puncak Gunung Agung, prajuru langsung melaksanakan pacaruan di lokasi penemuan dan Pura Pengubengan. Kami membersihkan lokasi sebelum nedunang Ida Bhatar menjelang karya," ungkap Jro Widiarta, Minggu 17 Maret 2024.

Ia mengatakan, penutupan pendakian ini sudah disampaikan kepada pra pemandu lokal di seputaran kawasan Gunung Agung.

Jika ditemukan ada pemandu yang nekat mengantar wisatawan mendaki selama karya, maka siap-siap saja kena sanksi.

Pelanggar akan diminta menggelar upacara sesuai ketentuan yang disepakati.

"Surat imbauan sudah saya sampaikan ke pemandu. Mari jaga sama-sama agar karya bisa lancar dari awal hingga akhir. Terpenting menjaga kesucian Pura Agung Besakih. Sudah kesepakatan prajuru dan panitia karya," ujar Widiarta.

Jika ada wisatawan yang meminta mendaki, maka pemandulah yang memiliki peran memberi pengertian.

Bukan justru memanfaatkan kesempatan.

"Saya berharap semua mengerti dan paham terkait imbauan yang diedarkan tentang penutupan pendakian ini," jelasnya.

Jenazah Alexander Bimo Haryo Tejo berhasil dievakuasi tim gabungan setelah berjuang selama 28 jam.

Evakuasi dilakukan dari 13-14 Maret 2024.

Proses evakuasi dilakukan dari Jalur Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang.

Koordinator Pencarian dan Pertolongan SAR Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Widnyana mengatakan, tim sampai di Pos Pengubengan sekitar pukul 07.12 Wita.

Cuaca di Puncak Gunung Agung terbilang ekstrem, kabut tebal, anginnya kencang, dan hujan gerimis.

Tiba di bawah, jenazah langsung dibawa ke RSUD Karangasem.

"Kami terkendala cuaca saat evakuasi. Ini yang membuat evakuasi terlambat sampai ke bawah. Proses evakuasi dilakukan secara estafet," ungkap dia.

Kapolsek Rendang, Kompol Made Suadnyana mengatakan, petugas yang mengevakuasi sebanyak empat tim.

Sedangkan jumlah personil puluhan orang.

Proses evakuasi jalan alot karena medannya terjal,dan cuaca tidak bersahabat.

Tim gabungan baru sampai di Pos 1 pendakian pukul 04.00 Wita.

"Tim gabungan tiba di Pos Pengubengan pukul 07.12 Wita. Selanjutnya jenazah dinaikan ke mobil dan dibawa menuju RSUD Karangasem. Pukul 07.30 Wita proses evakuasi selesai, lalu digelar apel konsolidasi tim evakuasi,"akui Suadnyana

Jenazah Alexander Bimo Haryo Tejo pertama kali ditemukan oleh wisatawan mancanegara yang juga sedang mendaki.

Pendaki melihat mayat tergeletak. Ia mengambil foto kemudian mengunggahnya di media sosial.

Hingga sekarang belum diketahui penyebab tewasnya pendaki itu. (ful)

Rangkaian Piodalan

Sementara itu, rangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh Pura Agung Besakih dimulai dari 29 Februari 2024.

Karya diawali Ngaturang Pamiyut, Negtegang, Ngunggahang Sunari, Pengrajeg dan Pengemit Karya.

Kemudian 7 Maret 2024 digelar upacara Piuning Mider.

Sedangkan 9 Maret 2024 digelar Mapepada lan Bhumi Sudha serta Memben. Sedangkan 10 Maret 2024 Tawur Tabuh Gentuh.

"Untuk puncak karya Ida Bhatara Turun Kabeh dilaksanakan tanggal 24 Maret 2024, tepatnya purnama kadasa," jelasnya.

Sedangkan untuk panganyar digelar selama 21 hari dari 25 Maret hingga 14 April 2024. Sedangkan panyineban digelar 14 April 2024.

"Prosesi nedunan Ida Bhatara dilakukan 21 Maret 2024. Sehari setelah itu dilaksanakan prosesi melasti ke Tegal Suci dilanjutkan Mapepada lan Memben," paparnya. (ful)

Kumpulan Artikel Karangasem

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved