DBD Di Bali

Kasus DBD di Karangasem Tembus 109 Kasus di Triwulan 1

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di  Karangasem mencapai sekitar 109 kasus per triwulan 1 Tahun 2024.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/Dwi S
ilustrasi nyamuk demam berdarah - Kasus DBD di Karangasem Tembus 109 Kasus di Triwulan 1 

AMLAPURA, TRIBUN-BALI. COM - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di  Karangasem mencapai sekitar 109 kasus per triwulan 1 Tahun 2024.

Jumlah ini mengalami penurunan dibanding periode sama di 2023. Kasus DBD tersebar di seluruh Kecamatan di Karangasem. Satu  diantaranya Kec.Manggis, Bebandem, Abang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karangasem, Gusti Bagus Pertama,mengaku, kasus DBD di Kab. Karangasem alami  penurunan dibandingkan periode sama 2023 yang capai 209 kasus.

Januari 2023 sebanyak 67 kasus,  Februari 59 kasus, serta Maret 83  kasus. Artinya  terdapat  penurunan DBD 100 kasus.

"Tahun 2024 kasusnya cuma 109. Untuk  DBD Bulan Januari sekitar 20 kasus,  Februari 32 kasus, dan Maret hingga tanggal 18 baru 57 kasus,"ungkap I Gusti Bagus Putra Pertama,  Selasa (19/3/2024) kemarin.

Baca juga: Raihan Suara Menurun di Pemilu 2024, Arya Wedakarna Singgung Gagasan Bagi Suara


Pejabat asal Sidemen mengaku, masih ditemukannya kasus DBD disebabkan karena beberapa  faktor.

Satu diantaranya  kesadaran masyarakat akan bahaya DBD harus maksimal.Selain itu cuaca di Karangasem  anomali, tidak tetap. 

Sekarang panas, beberapa jamnya hujan. Sehingga jentik  cepat berkembang.

"Sekarang sudah musim hujan, sehingga jentik  cepat  berkembang biak. Warga  harus waspada dan hati - hati. Tetap jaga kebersihan lingkungan disekitar,"himbau Pertama, pria yang berprofesi sebagai dokter

Untuk menekan kasus DBD di Kab. Karangasem,pemerintah mulai mengaktifkan kembali kelompok kerja operasional (pokjanal) untuk Pemberantasan DBD di tiap desa.

Hal itu perlu dijalankan agar Karangasem bisa menekan penyebaran kasus DBD setiap tahunnya secara konsisten sehingga tak ad korban jiwa

Pemerintah  terus  melaksanakan  sosialisasi 3 M dan PSM (Pemberantasan Sarang Nyamuk). Kegiatan fogging di semua desa terus digencarkan.

"Petugas Dinas  Kesehatan rutin mengelar fogging. Kegiatan difokuskan ke desa yang sudah ada kasusnya. Rutin  setiap hari  ke  desa,"tambah Gusti  Pertama, sapaan  akrab. 

"Kita berharap peran masyarakat dalam menekan kasus DB di Kab. Karangasem. Bila perlu setiap rumah harus ada yang memantau jentik di rumah. Yang terpenting yakni menjaga kebersihan lingkungan sekitar,"imbuh Gusti Pertama.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved