Gadis Asal Karangasem Akhiri Hidup
Santer Diberitakan Ayu Miranda Akhiri Hidup karena Sang Kekasih, Apa Dampak Mencintai Terlalu Dalam?
Seorang perempuan muda asal Karangasem, Bali yakni Ayu Miranda mengakhiri hidupnya di kamar kosnya di Denpasar.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Santer Diberitakan Ayu Miranda Akhiri Hidup karena Sang Kekasih, Apa Dampak Mencintai Seseorang Terlalu Dalam?
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seorang perempuan muda asal Karangasem, Bali yakni Ayu Miranda mengakhiri hidupnya di kamar kosnya di Denpasar.
Ayu mengakhiri hidupnya dengan gantung diri lantaran diduga kekasihnya akan menikah dengan perempuan lain yang satu tempat kerja di kapal pesiar.
Berita meninggalnya Ayu Miranda bahkan kini masih viral di media.
Baca juga: Bergegas ke Denpasar, Ayu Miranda Tak Ingin Bebankan Orangtua, Soal Pacar Ini Pesan Terakhirnya
Banyak netizen yang masih mengomentari kasus ini.
Tentunya banyak pihak yang menyayangkan keputusan yang diambil Ayu Miranda.
Ketika dikonfirmasi, Pendiri LBH Bali (WCC) sekaligus Pemerhati Anak dan Perempuan, Ni Nengah Budawati mengatakan jika sampai seseorang memutuskan untuk bunuh diri pasti ada masalah kompleks lainnya.
Baca juga: Tinggalkan Luka Mendalam bagi Keluarga, Ayu Miranda Dikenal Sosok yang Baik, Polos dan Pekerja Keras
“Jadi terlalu kompleks pasti persoalannya seperti ada rasa malu, rasa tidak terima dan rasa cinta yang orang lain tidak paham ya, banyak faktornya sampai itu terjadi,” kata, Budawati.
Budawati pun menyarankan agar bagi seseorang yang sedang terkena masalah menceritakan pendapatnya dengan siapapun yang sekiranya dapat dipercaya.
Salah satunya yakni pada sosok ibu yang dinilai merupakan orang yang pertama kali harus dipercaya tentang segala sesuatu yang terjadi pada diri sendiri atau minimal pada saudara perempuan.
Baca juga: Keluarga Ungkap Kejanggalan Sebelum Kepergian Ayu Miranda, Sempat Carikan Obat ke Balian
"Setidaknya jika berbicara pada orang lain, kita akan lebih plong. Mungkin saat curhat ada saja yang merespon tidak baik namun minimal unek-unek kita sudah keluar."
“Atau menulis di buku harian. Tidak berarti bagi orang lain namun untuk pelampiasan emosional bagus. Sekarang malah di sosial media jadi banyak yang berkomentar tidak pada konteks apa yang kita butuhkan. Ayo bercerita jangan silent, untuk itu penting agar bercerita pada orang yang tepat dan buku harian,” imbuhnya.
Ketika perempuan sudah mencintai seseorang, acapkali memaklumi apa saja yang pasangannya perbuat. Terlebih jika pasangan sudah memilih orang lain, tentunya kita harus melihat kembali kenyataannya.
Baca juga: Selamat Jalan Ayu Miranda, Balian di Karangasem Larang Pulang ke Denpasar, Sempat Cium Ibunda
“Penting untuk dilihat cinta dengan dan seperti apa. Layak tidak untuk dicintai. Makanya saya pikir itu ada konteks sesuatu yang kompleks. Tidak bisa asal judge ada hal lain yang kita tidak tahu,” paparnya.
Menurutnya mencintai terlalu dalam membuat seseorang tidak bisa realistis memandang persoalan, saat pasangan bersikap buruk pun masih diterima, padahal itu akan melakukan penjebakan di kemudian hari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.