Berita Bali

Ke Bali Jangan Bawa Mobil Pribadi, Prediksi Libur Lebaran Okupansi di Bali Naik 80 Persen

Gus Agung berharap volume kendaraan luar yang masuk ke Bali tidak terlalu besar.

Dok. Jasa Marga
Ilustrasi - Ke Bali Jangan Bawa Mobil Pribadi, Prediksi Libur Lebaran Okupansi di Bali Naik 80 Persen 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Libur Lebaran yang bersamaan dengan periode arus mudik bisa mendorong melonjaknya harga tiket.

Selain itu, harga tiket pesawat yang mahal juga menyebabkan wisatawan banyak memilih menggunakan kendaraan pribadi datang ke Bali.

“Dampaknya kemacetan akan terjadi, terutama di ruas jalan yang menuju destinasi wisata dan ruas jalan nasional,” kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana yang akrab disapa Gus Agung, Sabtu 23 Maret 2024.

Biasanya wisdom yang datang ke Bali saat momen libur panjang akan menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil.

Baca juga: Simak Cara Tukar Rupiah untuk Angpao Idul Fitri

Hal ini menyebabkan volume kendaraan di Bali membludak dan menyebabkan kemacetan seperti saat libur panjang Tahun Baru kemacetan panjang terjadi di tol Bali Mandara, daerah pariwisata seperti Kuta, Nusa Dua hingga Bandara Internasional Ngurah Rai.

Masalah kemacetan ini menjadi evaluasi karena dikeluhkan banyak wisatawan, bahkan banyak wisatawan yang tertinggal pesawat akibat macet panjang ke arah Bandara.

Gus Agung berharap volume kendaraan luar yang masuk ke Bali tidak terlalu besar.

Sehingga tidak terjadi kemacetan panjang seperti Tahun Baru lalu.

Gus Agung menyebut kemacetan sudah menjadi masalah pariwisata Bali yang mulai dikeluhkan oleh banyak wisatawan, terutama wisatawan mancanegara yang ingin berlibur dengan nyaman di Pulau Dewata.

“Kalau boleh ada aturan yang dikeluarkan Pemprov Bali agar wisatawan yang memakai mobil kalau boleh jangan memakai mobil besar, tetapi pakai kendaraan yang ada di Bali sebagai kendaraan pariwisata,” kata Gus Agung.

Para pelaku pariwisata dan stakeholder lainnya mulai melakukan persiapan menghadapi libur panjang lebaran.

Ketua Asita Bali, I Putu Winastra menjelaskan kemacetan panjang di Bali disebabkan oleh banyaknya volume kendaraan luar yang masuk ke Bali, terutama dari Pulau Jawa yang masuk melalui Pelabuhan Gilimanuk.

Winastra meminta wisatawan yang berlibur ke Bali untuk tidak membawa mobil pribadi, dan menyarankan menggunakan kendaraan yang sudah ada di Bali, sehingga volume kendaraan dari luar tidak bertambah.

“Sebaiknya wisatawan memanfaatkan travel atau kendaraan yang sudah ada di Bali. Sehingga volume kendaraan dari luar tidak banyak dan kendaraan travel di Bali juga mendapat keuntungan,” kata Winastra, Sabtu 23 Maret 2024.

Ketua Asita juga mencatat wisatawan domestik sudah mulai melakukan order untuk periode libur Lebaran.

Winastra berharap semakin dekat waktu libur semakin banyak wisatawan menggunakan travel di Bali daripada membawa kendaraan pribadi.

Libur Idul Fitri atau Lebaran diprediksi akan membuat tingkat hunian kamar naik 80 persen di Bali.

Saat liburan Lebaran biasanya wisatawan domestik yang dominan mengunjungi Bali.

Kebanyakan mereka melakukan reservasi saat mendekati hari libur, walaupun ada yang sudah melakukan reservasi kamar jauh-jauh hari.

“Hotel-hotel sudah siap untuk periode libur Lebaran. Biasanya tamu domestik akan booking di last minute. Itu karena mempertimbangkan kondisi alam, cuaca saat hari liburan juga, apalagi hujan angin masih terjadi,” kata Gus Agung, Sabtu 23 Maret 2024.

GIPI juga meminta maskapai mengajukan banyak penerbangan tambahan atau extra flight agar harga tiket tidak terlalu tinggi bagi wisatawan domestik, sehingga lebih banyak wisatawan masuk Bali dengan pesawat.

“Jumlah wisatawan yang masuk melalui Bandara selama libur Lebaran mencapai 15.000 orang per hari,” imbuhnya. (sar)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved