Ida Batara Turun Kabeh di Pura Besakih

Pj Gubernur Keluarkan SE IBTK di Besakih Bali, Pamedek Wajib Bawa Kantong Sampah

Ratusan pemedek tampak memenuhi Pura Penataran Agung Besakih untuk mengikuti prosesi puncak karya.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Saiful Rohim
Puncak Karya Ida Batara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Penataran Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem - Pj Gubernur Keluarkan SE IBTK di Besakih Bali, Pamedek Wajib Bawa Kantong Sampah 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA – Sebanyak 35 sulinggih muput puncak karya Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Penataran Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu 24 Maret 2024, bertepatan Purnama Sasih Kadasa.

Puncak karya ditandai dengan persembahyangan bersama sekitar pukul 11.45 wita hingga selesai.

Ratusan pemedek tampak memenuhi Pura Penataran Agung Besakih untuk mengikuti prosesi puncak karya.

Alunan mantram dan suara genta dari para sulinggih terdengar syahdu, dan umat dengan khusyuk melakukan persembahyangan.

Baca juga: 35 Sulinggih Puput Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh

Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiarta, mengatakan puncak karya ditandai dengan bersembahyang bersama di Pura Agung Besakih.

Sebelum persembahyangan bersama dilaksanakan upacara di 26 komplek pura yang ada Pura Agung Besakih.

"Dari pagi gelar upacara di semua komplek Pura Agung Besakih. Ada 26 komplek pura. Di Penataran Agung Besakih juga dilakukan bakti seperti di Padma Tiga dan Wewalungan Kebo," kata Jro Mangku Widiarta kepada Tribun Bali di Pura Agung Besakih, kemarin.

Setelah sembahyang bersama selesai, Ida Bhatara tedun menuju Peselang dan dilanjutkan prosesi mejaya-jaya.

Setelah itu Ida Bhatara kembali ke Pesamuan Agung.

Puncak karya di Pura Penataran Agung dipuput 7 sulinggih.

Saat Ida Bhatara katuran ke Peselang dipuput 2 sulinggih, sementara di pengemit karya, pengrajeg karya, dan ambal-ambal masing-masing 1 sulinggih.

"Sulinggih yang muput pada puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh semuanya ada 35," ungkap Jro Mangku Widiarta.

Makna dan tujuan karya Ida Bhatara Turun Kabeh yakni ungkapan terima kasih dan rasa syukur ke Ida Shang Hyang Widhi yang malinggih di Pura Agung Besakih, yang merupakan pura terbesar di Bali.

"Rasa syukur disampaikan lewat bakti yang kita lakukan," tambahnya.

Untuk diketahui, rangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih sudah dimulai dari 29 Februari 2024 atau Wrehaspati Umanis Dungulan.

Dimulai karya Ngaturang Pemiyut, Negtegang, Ngunggahang Sanuri, Pengrajeg & Pengemit Karya yang digelar di Pura Besakih.

Selanjutnya pada 7 Maret 2024 digelar piuning mider, lalu 9 Maret 2024 digelar Mepepade lan Bhumi Suda serta dilaksanakan Memben.

Sehari kemudian 10 Maret 2024 dilaksanakan Tawur Tabuh Gentuh.

Prosesi Nedunan Ida Bhatara dilakukan 21 Maret 2024.

Sehari setelah itu dilaksanakan prosesi melasti ke Tegal Suci, Rendang.

Kemudian dilanjutkan dengan upacara mapepada pada 23 Maret 2024.

Sedangkan untuk penganyar digelar selama 21 hari, dari 25 Maret -14 April 2024.

“Penyineban tanggal 14 April 2024,” tandas Jro Mangku Widiarta.

Sejak kemarin, pemedek yang tangkil ke Pura Agung Besakih sudah membludak.

Umat dari seluruh Bali datang silih berganti untuk tangkil di Pura Besakih.

Salah satu pemedek Ni Ketut Dewi, yang berasal dari Kabupaten Klungkung.

Dia tangkil ke Pura Agung Besakih saat puncak karya untuk memanjatkan syukur ke Ida Shang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani.

Selain itu juga untuk mohon keselamatan sendiri dan keluarga.

"Kita datang bersama keluarga untuk mohon keselamatan dan kerahayuan. Mengucapkan syukur. Semoga kita semua diberikan kerahayuan. Astungkara persembahyangan tadi berjalan lancar, tidak ada hambatan," tutur Dewi.

Jadwal Penganyar

Serangkaian karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) dengan nomor 12247 tahun 2024 tentang tatanan pamedek/pengunjung.

Salah satu poin dalam SE Pj Gubernur tersebut adalah pamedek wajib membawa kantong sampah untuk menampung sampah selama berada di kawasan suci Pura Agung Besakih.

Pamedek juga tidak diperkenankan memakai kantong plastik saat membawa banten atau perlengkapan persembahyangan.

Pamedek berjalan kaki dari area parkir Manik Mas ke area Bencingah.

Khusus untuk sulinggih, lansia, wanita hamil, wanita yang mengajak bayi/anak balita, dan difabel disesiakan kendaraan angkutan khusus (buggy).

Dalam SE tersebut juga telah diatur jadwal persembahyangan kota/kabupaten se-Bali dan luar Bali.

Pamedek yang akan melaksanakan persembahyangan ke Pura Agung Besakih berkewajiban mengikuti jadwal bersamaan dengan Penganyar masing-masing kota/kabupaten, serta pamedek dari luar Bali (lihat, jadwal penganyar kota/kabupaten).

Untuk menghindari kemacetan saat pemedek melakukan persembahyangan karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Pemerintah Provinsi Bali melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas.

Seluruh kendaraan bus/truk, roda empat, dan sepeda motor yang datang dari arah Kabupaten Bangli.

Klungkung, dan Karangasem diarahkan menuju Simpang Pasar Menanga untuk langsung menuju Kawasan Suci Pura Agung Besakih.

Bus yang diperbolehkan memasuki Kawasan Suci Pura Agung Besakih hanya bus sedang (maksimum 35 tempat duduk) dan bus kecil (maksimum 12 tempat duduk).

Tidak diizinkan menggunakan bus besar (lebih dari 35 tempat duduk).

Kendaraan bus/truk hanya boleh parkir di tempat parkir Kedungdung (Asti Mandala) yang memiliki kapasitas parkir 250 unit bus/truk.

Kendaraan roda empat parkir di Gedung Parkir Barat Area Manik Mas (Kreta Graha Kulon) dengan kapasitas parkir 1.426 unit kendaraan.

Sepeda motor hanya boleh parkir di Gedung Parkir Timur Area Manik Mas (Rangga Graha Wetan) yang berkapasitas 1.268 unit sepeda motor.

Selama karya berlangsung, kendaraan pengangkut Galian C dilarang keras melintas melalui Desa Muncan, Rendang, Bukit Jambul, menuju Kabupaten Klungkung dan sebaliknya.

Juga tak diperbolehkan melintas melalui Desa Pempatan, Rendang, Bukit Jambul menuju Kabupaten Klungkung dan sebaliknya. (ful/sar)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved