Breaking News

Berita Gianyar

Panen Raya, Harga Gabah Kembali Normal di Rp 4.500 per Kg, Harga Beras Turun

Panen Raya, Harga Gabah Kembali Normal di Rp 4.500 per Kg, Harga Beras Turun

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Fenty Lilian Ariani
Istimewa
Pangdam Udayana saat panen beras organik di Kabupaten Gianyar, Bali belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Harga gabah di petani di Kabupaten Gianyar, Bali mengalami penurunan signifikan, dimana yang awalnya bisa mencapai harga Rp 8.500, kini mengalami penurunan sebesar 52 persen, yakni 4.500 per kilogram (Kg).

Dinas Ketahanan Pangan Gianyar menyebut itu bukan penurunan, melainkan kembali ke harga normal.

Penurunan harga gabah ini, dikatakan oleh I Nyoman Kalis, seorang petani di Desa Saba, Blahbatuh, Gianyar, Bali.

"Sekarang harga gabah turun, sekarang empat ribu lima ratus, sangat jauh turunnya, semoga ada solusi dari pemerintah agar naik lagi," ujarnya, Senin 8 April 2024.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Gianyar, Dewi Hariani mengatakan pihaknya telah mengetahui bahwa harga gabah tidak seperti bulan lalu, yang harganya cukup mahal.

Namun menurut Hariani, itu bukanlah penurunan harga, melainkan kembali ke harga semula. 

Baca juga: Kencan di Hotel Usai Nikmati Dunia Malam di Seminyak, WN Korea Tak Sadar Dilakukan Begini


"Tidak anjlok, itu kembali ke harga normal. Dulu kan sempat menyentuh angka 8 ribu, kalau sekarang kembali ke harga semula," ujarnya.

Hariani menegaskan, turunnya harga gabah bukan karena adanya cukong.

Namun, turunnya harga gabah tersebut tidak terlepas dari panen raya yang digelar beberapa pekan ini dan akan berlangsung hingga beberapa pekan ke depan.

"Kita sedang memasuki panen raya. Hampir di semua tempat panen besar, sehingga gabah kembali ke harga normal. Nanti setelah panen raya ini, kemungkinan naik lagi," ungkapnya.

"Sementara saat ini belum ada kami dengar permainan tengkulak. Ini murni karena panen raya kita. Bahkan hasil gabah kita di Gianyar bagus-bagus, tidak ada yang sampai gagal panen," ungkapnya.

Berbeda dengan petani, turunnya harga gabah ini justru disambut baik oleh masyarakat umum.

Sebab, menurut Hariani, harga beras sudah mengalami penurunan ke angka Rp 13.500 per liter.

Kata dia, jika ada yang  masih menjual dengan harga Rp 16.000 per liter, Hariani menduga mereka sedang menjual beras stok lama yang masih tersisa. 

"Beras juga sudah turun, kan hampir sama turunnya dengan gabah,mirip-mirip, kalau ada yang masih jual 16.000 karena stoknya masih dulu mereka belinya juga mahal," tandasnya. 

Seorang pedagang makanan, Ni Ketut Sumiari membenarkan bahwa saat ini harga beras di pasar sudah turun.

Dimana untuk beras premium, yang sebelumnya ia beli seharga Rp 17 ribu per liter, kini sudah turun di angka Rp 15 ribu.

"Astungkara sudah turun, tapi kalau bisa agar turun lagi ke angka Rp 14 ribu," ujarnya lalu tersenyum.(*)
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved