Pelebon Tjokorda Bagus Santaka di Ubud
Ribuan Wisatawan Padati Ubud, Sesaki Acara Palebon Mendiang Tjokorda Bagus Santaka
Di luar Puri Agung Ubud, wisatawan terlihat sangat semangat menantikan prosesi pengarakan petulangan, seperti bade, lembu dan naga banda.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Dalam mengamankan kondusif wilayah Kabupaten Gianyar, selama prosesi palebon, Polres Gianyar mengerahkan sekitar 200 personel, dibantu 20 personel Brimob Polda Bali, TNI, Satpol PP Gianyar dan Dinas Perhubungan Gianyar.
Kapolres Gianyar, AKBP I Ketut Widiada saat ditemui di Puri Agung Ubud mengatakan, palebon Puri Agung Ubud tentunya menimbulkan kepadatan lalu lintas di sejumlah titik di Gianyar.
Sebab setiap hari ada ribuan kendaraan yang melintas di Ubud, dan selama palebon berlangsung, jalan menuju catuspata atau depan Puri Agung Ubud ditutup.
"Karena itu dalam memberikan rasa nyaman pada pengendara dan agar prosesi palebon mendiang Tjokorda Bagus Santaka berjalan lancar, kami turunkan 200an personel Polres Gianyar, dibantu 20 orang Brimob Polda Bali, Satpol PP, Dishub dan sebagainya," ujar Kapolres.
Kata dia, penjagaan tidak hanya dilakukan di Ubud, namun sampai ke daerah Sukawati, Blahbatuh dan Tegalalang.
"Astungkara, sampai detik ini tidak ditemukan kemacetan parah, karena kita sudah sejak jauh-jauh hari umumkan lewat media sosial," ujarnya.
Acara palebon ini menjadi ladang bisnis pedagang kain atau kamben.
Bahkan tak sedikit para pedagang kamben ini berasal dari desa-desa di Kabupaten Bangli.

Pantauan Tribun Bali, para pedagang yang sebagian besar ibu-ibu paruh baya tersebut, menawarkan kemben pada setiap wisatawan yang lewat.
Ni Wayan Ranti merupakan salah satu dari puluhan pedagang kamben saat pelebon Puri Agung Ubud ini. Dia mengatakan sudah berada di Ubud sejak pukul 09.00 Wita.
"Saya dari Bangli, banyak teman dari Bangli juga ke sini jualan kamben. Saya sendiri sudah dari jam 9 di sini," ujarnya.
Ranti mengatakan, dalam hal ini ia dan teman-temannya menjual kamben berbahan kain rayon. Satu kamben dijual Rp 100 ribu.
"Ini baru laku satu, saya jual Rp 100 ribu," ujarnya.
Pantauan Tribun Bali, beberapa pedagang kamben ini juga ditegur oleh petugas Satpol PP Gianyar karena terlalu memaksa dan membuat wisatawan tidak nyaman.
"Jangan seperti itu Bu, harus sopan, jangan sampai membuat wisatawan tidak nyaman,” ujar seorang petugas Satpol PP Gianyar, yang menegur beberapa pedagang kamben yang mengejar dan mendesak wisatawan. (weg)
Kumpulan Artikel Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.