WWF di Bali

Tiga Lokasi Disiapkan Dispar Bali Untuk Prosesi Melukat Bagi Delegasi WWF ke-10

Dispar Bali menyiapkan Museum Subak di kawasan Pantai Padang Galak dan Pantai Mertasari

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/Spt
wisatawan mancanegara melakukan ritual melukat atau pembersihan diri di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Rabu 24 April 2024. Ritual tersebut direncanakan masuk dalam agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali yang akan diselenggarakan pada 18 hingga 25 Mei 2024. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali menyiapkan beberapa objek wisata untuk dikunjungi delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar pada tanggal 18-25 Mei 2024.

Hingga saat ini telah tersaring lima lokasi dengan dua jenis karyawisata.

“Ada dua karyawisata baru program panitia nasional, ada menuju Museum Subak dan tentu Menparekraf kan mengusulkan memberikan melukat atau kegiatan pemurnian. Saya ditugaskan menyusun itu,” kata Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, Jumat 26 April 2024.

Dari dua jenis karyawisata tersebut, Tjok Pemayun sedang memeriksa kesiapan tiga lokasi melukat yaitu Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Penglukatan Mumbul di Abiansemal, dan Penglukatan di Jatiluwih Tabanan.

Baca juga: PHRI Bali Sebut Event WWF Akan Membawa Dampak Positif, Selain Hunian Hotel Juga Promosi Tak Langsung

“Kalau delegasi berangkat dari Nusa Dua menuju Jatiluwih ada dua pilihan, satu ada rombongan yang ke Mumbul Abiansemal, satu ke Jatiluwih. Hari ini saya jadwal cek lokasi tempat melukat selain Tirta Empul,” ujarnya.

Jenis karyawisata kedua yang disiapkan adalah kunjungan museum.

Dispar Bali pun menyiapkan Museum Subak di kawasan Pantai Padang Galak dan Pantai Mertasari, di mana akses menuju keduanya mudah dan dekat karena masih berada di Kota Denpasar.

Selain itu, museum tersebut berada di dekat Pantai Campuhan atau pantai yang menghubungkan air tawar dengan air laut, sehingga dinilai sesuai dengan agenda forum air dunia tersebut.

Kelima lokasi yang disiapkan rata-rata dapat menampung 100 orang dengan 20 unit bus, sehingga saat ini pemerintah provinsi terus berkoordinasi dengan pengelola-pengelola objek untuk memastikan efektivitas para delegasi di sana.

Meski belum mengetahui rencana waktu karyawisata delegasi World Water Forum ke-10, namun dipastikan kegiatan kunjungan ini diselipkan di tengah pertemuan padat 193 negara peserta.

“Karyawisata ini kami selipkan, saya usulkan first come first serve, siapa yang mendaftar lebih dulu itu yang kami berikan, agar kapasitasnya tidak lebih,” imbuh Tjok Pemayun.

Kami sampaikan apa yang boleh dan tidak, kemudian apa yang perlu dibawa, karena tidak semua bisa dan mau ikut.

VVIP Bebas dari Pungutan Wisman

Nantinya sejumlah delegasi utama atau kategori very very important person (VVIP) akan terbebas dari pungutan wisatawan mancanegara (wisman).

“Ada beberapa delegasi yang menjadi pengecualian, kalau pun mereka mengajukan beberapa nama, nanti kami verifikasi dulu,” ucap Tjok Pemayun.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved