Sponsored Content
Sosialisasi Kemiskinan di Hari Buruh, Bupati Karangasem Serahkan 200 Paket Sembako Pada Buruh Suun
Program Universal Healt Coverage (UHC) sebagai upaya pemerintah untuk pemenuhan jaminan kesehatan seluruh masyarakat Karangasem.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Secara terprogram dengan arah kebijakan yang tepat, Pemkab Karangasem di bawah kepemimpinan Bupati Karangasem, I Gede Dana terus berupaya menurunkan angka kemiskinan di Karangasem, Bali.
Dari penilaian yang dilakukan oleh tim di masing-masing kecamatan di Karangasem, saat ini yang masih menjadi permasalahan dan tengah berupaya dientaskan oleh Pemkab Karangasem adalah kemiskinan kultural.
Bupati Karangasem, usai kegiatan Sosialisasi Penanganan Kemiskinan Kultural di Kabupaten Karangasem, Rabu 1 Mei 2024 menyebutkan, penurunan angka kemiskinan merupakan salah satu arah kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Karangasem yang telah tertuang di dalam RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Karangasem Tahun 2021-2026.
Masih tingginya persentase angka kemiskinan Kabupaten Karangasem yang mencapai angka 6,56 persen di Tahun 2023, dan tertinggi di Bali tentunya menjadi tantangan bagi pemerintah dan masyarakat Karangasem untuk bisa lepas dari belenggu kemiskinan tersebut.
Baca juga: Wali Kota Buka Sosialisasi Pengelolaan APBD Kota Denpasar, Wujudkan Tata Kelola Keuangan Yang Tertib
Tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Karangasem salah satunya disebabkan karena kondisi geografis, di mana 91 persen merupakan lahan kering, dengan 43,5 persen berupa perbukitan.
“Dari hasil kajian tim, salah satu faktor masih tingginya angka kemiskinan Kabupaten Karangasem ini disebabkan karena budaya, pemikiran maupun cara kerja masyarakatnya atau lazim disebut kemiskinan kultural,” ujar Gede Dana.
Sebagai komitmen dan bentuk keseriusan pihaknya selaku pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan, berbagai program kegiatan telah dilakukan oleh masing-masing perangkat daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Salah satu strategi sekaligus upaya dalam penanganan kemiskinan adalah melalui kegiatan Sosialisasi Penanganan Kemiskinan Kultural, yang melibatkan sinergi Pemerintah Daerah bersama Majelis Desa Adat, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Kementerian Agama Kabupaten Karangasem
Dikatakan Gede Dana, menghadirkan para buruh tukang suun sebagai peserta Sosialisasi Penanganan Kemiskinan Kultural adalah sangat tepat, mengingat Rabu 1 Mei bertepatan dengan peringatan Hari Buruh Internasional.
Ini adalah salah satu bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Karangasem untuk meringankan beban ekonomi masyarakat kurang mampu di tengah masih tingginya harga bahan pokok saat ini.
Pada kesempatan tersebut Gede Dana menyebutkan sejumlah layanan unggulan Pemkab Karangasem yang pro terhadap masyarakat kurang mampu.
Diantaranya Program Layanan Antar Jemput Pasien (AJP) dan Antar Jemput Jenazah (AJJ).
Di mana sampai dengan tahun 2023 sudah dilakukan pelayanan AJP sebanyak 44.673 orang dan sebanyak 1.529 jenazah yang sudah dijemput.
"Masyarakat kurang mampu yang sedang sakit maupun kedukaan sangat bisa mendapatkan pelayanan ini,” tandasnya.
Selain itu juga ada Program Universal Healt Coverage (UHC) sebagai upaya pemerintah untuk pemenuhan jaminan kesehatan seluruh masyarakat Karangasem.