Terseret Arus di Pantai Saba

Keluarga Histeris Teriak 'Mimih Ratu' Saat Made Marik Korban Terseret Arus di Pantai Saba Ditemukan

Keluarga Histeris Teriak 'Mimih Ratu; Saat Made Marik Korban Terseret Arus di Pantai Saba Ditemukan

Editor: Putu Kartika Viktriani
istimewa
Tangkapan layar proses evakuasi I Made Marik (15) remaja yang ditemukan usai hilang terseret arus di Pantai Saba Gianyar Bali. 

Dibya mengatakan, saat ini pihaknya bersama tim gabungan masih melakukan pencarian korban, Aditya.

"Mudah-mudahan ketemu hari ini," tandasnya.

Adapun 3 korban terseret arus adalah,  I Nyoman Hendra Pranata dan dua temannya, I Made Marik (15) dan Kadek Aditya Putra (15).

Ketiga korban ini berasal dari Desa Bonyoh, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali.

Dengan ditemukan Marik, berarti korban yang belum ditemukan hanya Aditya. 

Sebelumnya diberitakan, tiga orang remaja asal Desa Bonyoh, Kecamatan Kintamani, Bali terseret arus saat bermain bola di kawasan pantai tersebut pada Minggu 5 Mei 2024 sekitar pukul 18.20 Wita.

Berdasarkan data yang diterima Tribun Bali, tiga orang ini, antara lain I Nyoman Hendra Pranata dan dua temannya, I Made Marik (16) dan Aditya (15).

Petugas mengevakuasi I Made Marik korban terseret ombak di Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, Senin 6 Mei 2024.
Petugas mengevakuasi I Made Marik korban terseret ombak di Pantai Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, Senin 6 Mei 2024. (istimewa)

 

Namun dalam hal ini, hanya Nyoman Hendra yang berhasil selamat dari amukan ombak Pantai Saba

Pencarian para korban ini telah dilakukan oleh Balawista BPBD Gianyar, bersama aparat kepolisian Polsek Blahbatuh, Satpolair Polres Gianyar dan aparat TNI yang bertugas di kawasan setempat.

Pencarian dilakukan dengan memantau pergerakan korban di dalam laut dan menyisir pesisir partai, berharap korban sudah terdampar di pesisir dalam keadaan selamat.

Namun hingga pukul 19.54 Wita, kedua korban belum ditemukan.

Sistem pencarian pun sangat terbatas, mengingat hari sudah sangat gelap dan ombak yang masih tinggi, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian para korban ke tengah laut.

Koordinator Balawista BPBD Gianyar, I Wayan Join Hermanto mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan korban terseret arus dari masyarakat yang sedang ada di pantai.

Sebelum terseret arus, kata Join, para korban ini sempat bermain layangan lalu bermain sepak bola, terakhir mandi di pantai. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved