Berita Badung
Kasus Keributan di Freedom Futsal Arena Jimbaran, Polsek Kuta Selatan Tetapkan 2 Tersangka
Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta Selatan telah menetapkan tersangka terkait keributan yang terjadi di Freedom Futsal Arena, Jimbaran.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: I Made Wira Adnyana Prasetya
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Personel Kepolisian Sektor (Polsek) Kuta Selatan telah menetapkan tersangka terkait keributan yang terjadi di Freedom Futsal Arena, Jimbaran.
Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Gusti Ngurah Yudistira melalui Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menerangkan, kasus keributan tersebut telah menjadi atensi pihaknya.
Bahkan, Polsek Kuta Selatan disebut telah menetapkan dua orang tersangka atas kejadian tersebut.
Kendati telah menetapkan dua orang tersangka, Kapolsek Kuta Selatan mengaku pihaknya tak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain.
"Kasus tersebut kini dalam penanganan kepolisian.”
“Dan dari hasil penyelidikan, kami sudah menetapkan 2 orang tersangka serta kasus ini masih dikembangkan, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka tersangka lain," sebagaimana keterangan tertulis yang diterima dari AKP Sukadi, Selasa 7 Mei 2024.
Baca juga: KASUS Keributan di Desa Keramas Berakhir Damai, Setelah Dimediasi Polres Gianyar, Simak Beritanya
Baca juga: FLOBAMORA Bali Minta Polisi Menindak! Keributan Diduga Antar Warga Sumba di Bajra Sandhi
Sebelumnya, terjadi keributan di Freedom Futsal Arena, Jl. Batu Ngongkong, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung pada Minggu 5 Mei 2024 lalu.
Keributan tersebut terjadi ketika turnamen, Fun Futsal Rantauan Cup 2024 sesiun ke-V berlangsung.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menerangkan, keributan itu bermula dari pemukulan yang terjadi saat pertandingan antara Satu Darah FC dengan Maliti Indah FC berlangsung.
Pasalnya, wasit telah memberikan kartu merah kepada pemain Maliti Indah FC dengn nomor punggung 14.
Namun, pemain Satu Darah FC yang mendapat pukulan tersebut tak terima dan justru menghubungi keluarganya.
“Wasit telah memberikan kartu merah kepada pemain Maliti Indah FC dengan nomor punggung 14.”
“Namun, pemain Satu Darah yang dipukul tidak terima dan setelah pertandingan menghubungi keluarganya,” jelas AKP Sukadi.
Hal tersebut kemudian membuat ketegangan makin berlanjut hingga akhirnya terjadi saling lempar batu antara kedua belah pihak.
Atas kejadian tersebut, sejumlah orang dikatakan menderita luka-luka.
Mengetahui keributan tersebut, Tim Unit Kecil Lengkap (UKL) Polsek Kuta Selatan segera menuju ke TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi, serta mengamankan sejumlah barang bukti.
Selain itu, Tim UKL Polsek Kuta Selatan juga mengarahkan korban untuk membuat laporan di Mapolsek Kuta Selatan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.