Liga Inggris
Jurgen Klopp Bagikan Momen Emosional Terakhir Bersama Liverpool di Liga: I WILL NEVER WALK ALONE
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp membagikan momen terakhirnya bersama skuad The Reds sebelum kepergiannya sebagai pelatih di penghujung Liga Inggris
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp membagikan momen terakhirnya bersama skuad The Reds sebelum kepergiannya sebagai pelatih kepala di penghujung Liga Inggris.
Jurgen Klopp mengakhiri sembilan tahun di Anfield di mana ia telah mengantarkan Liga Champions dan Liga Premier.
Jurgen Klopp telah terbuka tentang arti Liverpool baginya saat dia bersiap untuk mengucapkan selamat tinggal ke Anfield musim panas ini.
Pemain Jerman itu akan mengakhiri hampir sembilan tahun di klub pada akhir musim ini.
Baca juga: Komentar Cody Gakpo, Virgil van Dijk dan Andy Robertson soal Kedatangan Arne Slot di Liverpool
Klopp hanya memiliki dua pertandingan lagi sebagai pelatih saat bertanding di Aston Villa Senin depan, dan di kandang melawan Wolves pada 19 Mei 2024.
Pertandingan terakhir di Anfield pasti akan menjadi momen emosional bagi semua yang terlibat.
Karena klub yang dibantu Klopp itu mendapatkan satu kesempatan terakhir untuk memujinya sebagai manajer.
Menjelang perpisahannya, Klopp merenungkan waktunya di Liverpool dalam sebuah wawancara dengan Kelly Cates untuk klub.
Pelatih berusia 56 tahun itu merangkum apa artinya menjadi manajer The Reds, dan mengapa hal itu unik bagi tim mana pun.
Baca juga: 6 Pemain Berpotensi Masuk Radar Pemain Baru Arne Slot Usai Ambil Alih Liverpool, Jadi Langkah Besar?
“Ketika Anda menang satu kali bersama Liverpool, nilainya sama dengan lima kemenangan bersama klub lain,” katanya dalam episode bonus 'Finding Liverpool' Expedia.
“Mengalami momen baik sungguh bagus, mengalami momen baik bersama banyak orang bersama-sama,”
“Itu adalah level yang sangat berbeda dan sama dengan momen buruk. Jadi itu sungguh istimewa.”

Klopp kembali pada tahun 2015 setelah meninggalkan Borussia Dortmund, dengan alasan perlunya cuti panjang setelah tujuh tahun bertugas.
Kesempatan untuk melatih The Reds terbukti terlalu bagus untuk ditolak saat ia mempersingkat waktu istirahatnya.
“Kalau dilihat tahun 2015, rasanya sudah 25 tahun saya berada di sini,” ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.