Berita Denpasar

273 Orang Meninggal karena AIDS, di Denpasar HIV Sebanyak 9.077 dan AIDS 6.073 Kasus

Salah satu pengidap HIV sejak tahun 2014 yang tidak disebutkan namanya mengaku, dirinya terinfeksi penyakit dari suami.

IST
Hingga Maret 2024, jumlah kasus HIV dan AIDS yang tercatat di sejumlah layanan di Kota Denpasar mencapai 15.810 kasus. Terdiri dari HIV sebanyak 9.077 dan AIDS sebanyak 6.073 kasus. Dari data tersebut 273 di antaranya meninggal lantaran mengidap penyakit AIDS. 

TRIBUN-BALI.COM  - Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) digelar juga di Kota Denpasar. Kegiatan ini melibatkan OPD, lembaga peduli AIDS, layanan HIV, KDPAN, KSPAN dan masyarakat pemerhati isu HIV yang dilaksanakan di Aula Gedung Santhi Graha Denpasar, Sabtu (18/5) malam.

Acara ini diisi dengan penyampaian epidemiologi kasus HIV, refleksi MRAN (pemutaran video). Kemudian ada pembagian bunga mawar dan diakhiri penyalaan lilin serta menyanyikan lagu "Lilin-lilin Kecil".

Salah satu pengidap HIV sejak tahun 2014 yang tidak disebutkan namanya mengaku, dirinya terinfeksi penyakit dari suami. Karena itu, ia mengajak generasi muda dan masyarakat untuk terus menjaga diri sehingga tidak terinfeksi HIV/AIDS.

Baca juga: VIRAL! Pengeruk Tebing di Pecatu Senin Besok Dipanggil Satpol PP Badung, Proyek Sementara Dihentikan

Baca juga: WOW Elon Musk Luncurkan Starlink di Pustu Sumerta Kelod, Kecepatan Internetnya Tembus 313,07 Mbps!

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, AA Ayu Agung Candrawati mengatakan, kegiatan MRAN 2024 ini untuk mengenang teman, saudara yang telah meninggal karena AIDS.

Selain itu, juga untuk memberi dukungan kepada mereka yang masih hidup dengan HIV. Sehingga muaranya adalah mengupayakan kesetaraan hak kesehatan dan hak asasi manusia untuk semua orang dalam penanggulangan HIV/AIDS, menurunkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.

"Disamping menumbuhkan kesadaran masyarakat akan ancaman bahaya HIV/AIDS di sekelilingnya. Selain itu, kegiatan ini juga untuk menggalang partisipasi multipihak untuk penanggulangan AIDS," kata Agung Candrawati.

Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berusaha dan bekerja lebih keras dalam upaya menghentikan penyebaran HIV/AIDS. Ia mengatakan, perkembangan kasus HIV terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Hingga Maret 2024, jumlah kasus HIV dan AIDS yang tercatat di sejumlah layanan di Kota Denpasar mencapai 15.810 kasus. Terdiri dari HIV sebanyak 9.077 dan AIDS sebanyak 6.073 kasus. Dari data tersebut 273 di antaranya meninggal lantaran mengidap penyakit AIDS.

"Masalah HIV dan AIDS harus menjadi perhatian semua pihak karena epidemi ini dapat menjadi ancaman bagi kesehatan, berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi bahkan berdampak pada Pembangunan Daerah. Ini adalah tantangan buat kita semua, untuk mengungkapkan kasus HIV yang belum terdeteksi sehingga dapat membongkar fenomena gunung es," katanya. 

Renungan AIDS - Malam renungan AIDS nusantara di Aula Gedung Santhi Graha Denpasar, Sabtu (18/5) malam. Hingga Maret 2024, jumlah kasus HIV dan AIDS yang tercatat di sejumlah layanan di Kota Denpasar mencapai 15.810 kasus.
Renungan AIDS - Malam renungan AIDS nusantara di Aula Gedung Santhi Graha Denpasar, Sabtu (18/5) malam. Hingga Maret 2024, jumlah kasus HIV dan AIDS yang tercatat di sejumlah layanan di Kota Denpasar mencapai 15.810 kasus. (istimewa)

Getting Three Zero 2030

WAKIL Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, setiap tahun di Bulan Mei, berbagai lembaga dan masyarakat peduli HIV dan AIDS secara rutin memperingati malam renungan AIDS nusantara atau yang dikenal dengan MRAN.

Kegiatan ini merupakan partisipasi masyarakat peduli HIV dan AIDS atas aksi international Candlelight Memorial dengan tujuan untuk menyatukan semua orang dalam memikirkan dan merenungi epidemi HIV dan AIDS yang sudah banyak menyebabkan kematian serta menguras energi dalam penanggulangannya.

Arya Wibawa mengatakan tema MRAN Tahun 2024 adalah "Honouring Our Positive Family". "Tema ini mengisyaratkan kita agar stop stigma dan diskriminasi, hargai keluarga kita yang positif," katanya.

"Semangat yang ada di balik renungan ini adalah ajakan bagi kita untuk memberi dukungan kepada Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) dan Orang yang hidup dengan Orang dengan HIV-AIDS (OHIDHA). Kita juga diajak untuk lebih peduli terhadap masalah AIDS dan turut ambil bagian dalam menanggulangi AIDS," ujarnya.

Ia menegaskan, tantangan ke depan adalah bagaimana mewujudkan tujuan penanggulangan HIV/AIDS yaitu Getting Three Zero (Zero New Infektion, Zero HIV Related Death dan Zero Discrimination) di tahun 2030. (sup)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved