Berita Denpasar
20 Penyandang Disabilitas Jadi Staf di Pemkot, 3 Orang di Antaranya Penyintas Skizofrenia
Tak hanya itu, lewat program ini juga dilakukan konseling keluarga, penitipan lansia terlantar, hingga proses pemulangan ke keluarga asal.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Sekitar 20 orang penyandang disabilitas bekerja di lingkungan Pemkot Denpasar. Mereka tersebar di Dinas Sosial hingga Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Denpasar.
Kadis Sosial Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati mengatakan penyandang disabilitas ini meliputi netra, bisu tuli, dan orang dengan skizofrenia (ODS).
"Mereka tetap perlu assesmen, termasuk pendampingan. Hanya autis yang belum ada," kata Laxmy Saraswati.
Bahkan menurut Laxmy, mereka juga telah menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Khusus ODS, ia mengatakan ada tiga orang dan pernah diberdayakan di Rumah Berdaya.
"Ketiganya penyintas skizofrenia. Tidak bisa hilang tapi ringan," paparnya.
Baca juga: BUNTUT Kasus MiChat di Kintamani, Sebut Purnawan Tak Pernah Jual Cewek, Kelian Adat Harapkan Ini!
Baca juga: MALING Motor Tetangga Kosnya di Klungkung, Rendy Ditangkap Saat Tiba di Ketapang!
Selain itu, untuk proses pendataan di lapangan, pihaknya mengaku memiliki program TKSK Menyapa. Program ini menghadirkan pendekatan langsung ke lapangan untuk menjembatani penanganan cepat.
Tak hanya itu, lewat program ini juga dilakukan konseling keluarga, penitipan lansia terlantar, hingga proses pemulangan ke keluarga asal.
Menurut Laxmy, sebagian besar orang linglung atau mengalami halusinasi di Denpasar berasal dari luar Denpasar. Setelah ditangani dan sembuh, mereka akan dipulangkan melalui Dinsos Provinsi Bali.
"Ketika mereka ditemukan, kami lakukan reunifikasi keluarga bersama tim bidang rehabilitasi sosial. Kami juga edukasi keluarga yang menelantarkan, bisa karena kesibukan bekerja atau kondisi lain, dan ini menjadi tanggung jawab kami bersama perangkat desa atau kelurahan," katanya.
Sebagai bagian dari penguatan sistem perlindungan sosial, Dinsos juga melakukan pendataan rutin terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), termasuk lansia. (sup)
Korban Ditebas Secara Membabi-buta di Denpasar, Tetangga Kos: Kami Takut Rafli Tewas |
![]() |
---|
TRAGIS! Nenek 71 Tahun Tewas di Denpasar, Dikira Kecelakaan, Ternyata Ulah Pemuda 26 Tahun |
![]() |
---|
VIDEO Penebasan di Glogor Carik Denpasar, Diawali Pertengkaran Lalu Ditebas Secara Sadis |
![]() |
---|
Marak Curanmor di Denpasar Bali, Pelaku Menyasar Kunci Nyantol dan Tidak Gunakan Second Lock |
![]() |
---|
Patar Curi 5 Iphone Kenalannya di Denpasar Bali, Korban Terkejut Dapati Apartemennya Berantakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.