Penebasan di Bali
TEBAS Rafli Usai Pulang Ngamen, Korban Baru Sebulan Tinggal dengan Pelaku, Motif Masih Diselidiki!
Ia mengungkapkan bahwa tetangga kos mulai memberikan pertolongan setelah korban berteriak minta tolong.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Tetangga kos korban terkejut dengan insiden penebasan antar sesama pengamen yang tinggal satu kamar di sebuah kos Jalan Glogor Carik Gang Leli nomor 92, Pemogan, Denpasar Selatan, Denpasar, Senin (15/9)
Korban yang dikenal dengan nama Rafli belum lama tinggal bersama pelaku yang disebut berinisial A, pelaku sempat tinggal bersama istri dan anaknya sejak sekira setahun lalu.
Namun istrinya kembali ke kampung halaman saat menjelang melahirkan, dari situlah sekira satu bulan ini korban tinggal bersama pelaku. Tetangga kos mengatakan tidak pernah ada keributan sebelumnya antara pelaku dengan korban.
"Iya temannya sendiri sama-sama dari Sumatera, kalau temannya ini di sini belum ada sebulan," ungkap tetangga kos, Nia, pada Kamis (18/9).
Baca juga: TRAGIS! Nenek 71 Tahun Tewas di Denpasar, Dikira Kecelakaan, Ternyata Ulah Pemuda 26 Tahun
Baca juga: 2 TRAGEDI Kecelakaan Libatkan Truk di 4 September 2025, Tabrakan Beruntun Klungkung & di Karangasem!
"Dulu pelaku ini tinggal sama anak istri lalu mau melahirkan pulang ke Sumatera, temennya itu diajak ke sini gitu kan," imbuhnya.
Korban mengalami luka parah akibat penebasan itu, dan harus menjalani operasi beberapa bagian tubuh seperti di pinggang, perut, punggung hingga kepala.
"Kalau motifnya hanya pelaku dan korban yang tahu, korban belum bisa dimintai keterangan masih operasi, pelaku masih dalam pengejaran, kata polisi sudah dicegat di pelabuhan dan bandara," bebernya.
Ia mengungkapkan bahwa tetangga kos mulai memberikan pertolongan setelah korban berteriak minta tolong.
"Korban berteriak dan masih sempat memanggil aduh tolong, dan memberikan handphone untuk memberi tahu pacar dan keluarganya," bebernya.
Saat kejadian, tetangga tidak ada yang berada di luar kamar, setelah dengar teriakan barulah tetangga keluar dan langsung menolong korban yang sudah terkapar bersimbah darah.
"Kami takut korban meninggal dunia di sini, langsung kami larikan ke rumah sakit, dah penuh darah di sini," ujar dia.
Usai menebas korban, pelaku langsung kabur dan tidak aktif nomor teleponnya. Tetangga kos tidak banyak mengetahui informasi tentang pelaku maupun korban karena memang jarang berkomunikasi.
"Jarang komunikasi, kami tidak tahu ada permasalahan, tidak pernah berantem, kami juga kaget, biasanya baik-baik saja," tuturnya.
Tetangga korban menuturkan bahwa sebelum kejadian sempat melihat korban Rafli baru saja pulang dari ngamen, tak lama dari pulang terjadilah aksi penebasan itu.
"Tidak ada suara ribut-ribut, tiba-tiba ada penebasan itu," bebernya. (ian)
Kasus Penebasan Masih Diselidiki
Korban Penebasan di Denpasar Baru Sebulan Tinggal Bersama Pelaku, Tetangga Sebut Tak ada Cekcok |
![]() |
---|
Kejari Buleleng Upaya Kasasi Atas Vonis Bebas Wayan Suarjana, Dianggap Bersalah Lakukan Pembunuhan |
![]() |
---|
Wayan Suarjana Lolos dari Tuntutan, Terdakwa Kasus Pembunuhan di Pemuteran Buleleng Divonis Bebas |
![]() |
---|
Tak Terima Disuruh Pulang, Seorang Pemuda Papua Tebas Teman di Denpasar |
![]() |
---|
Penebasan di Buleleng Bali, Sempat Terlibat Cekcok, Suarjana Dituntut 10 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.