Penebasan di Bali
Rafli Ditebas Usai Pulang Ngamen, Tetangga Ungkap Keduanya Tidak Pernah Ribut
Tetangga kos korban terkejut dengan insiden penebasan antar sesama pengamen yang tinggal satu kamar di sebuah kos
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tetangga kos korban terkejut dengan insiden penebasan antar sesama pengamen yang tinggal satu kamar di sebuah kos Jalan Glogor Carik Gang Leli nomor 92, Pemogan, Denpasar Selatan, Denpasar, Senin (15/9/2025).
Korban yang dikenal dengan nama Rafli belum lama tinggal bersama pelaku yang disebut berinisial A, pelaku sempat tinggal bersama istri dan anaknya sejak sekira setahun lalu.
Baca juga: KORBAN Penebasan Glogor Carik Dirawat Intensif di RSUP Ngoerah, NAR Terkena Sabetan di Area Tubuhnya
Namun istrinya kembali ke kampung halaman saat menjelang melahirkan, dari situlah sekira satu bulan ini korban tinggal bersama pelaku.
Tetangga kos mengatakan tidak pernah ada keributan sebelumnya antara pelaku dengan korban.
"Iya temannya sendiri sama-sama dari Sumatera, kalau temannya ini di sini belum ada sebulan," ungkap tetangga kos, Nia, pada Kamis (18/9/2025).
Baca juga: VIDEO Penebasan di Glogor Carik Denpasar, Diawali Pertengkaran Lalu Ditebas Secara Sadis
"Dulu pelaku ini tinggal sama anak istri lalu mau melahirkan pulang ke Sumatera, temennya itu diajak ke sini gitu kan," imbuhnya.
Korban mengalami luka parah akibat penebasan itu, dan harus menjalani operasi beberapa bagian tubuh seperti di pinggang, perut, punggung hingga kepala.
"Kalau motifnya hanya pelaku dan korban yang tahu, korban belum bisa dimintai keterangan masih operasi, pelaku masih dalam pengejaran, kata polisi sudah dicegat di pelabuhan dan bandara," bebernya.
Baca juga: Kasus Penebasan Terjadi di Kos Glogor Carik Bali, Pelaku dan Korban Teman Satu Kamar
Ia mengungkapkan bahwa tetangga kos mulai memberikan pertolongan setelah korban berteriak minta tolong.
"Korban berteriak dan masih sempat memanggil aduh tolong, dan memberikan handphone untuk memberi tahu pacar dan keluarganya," bebernya.
Saat kejadian, tetangga tidak ada yang berada di luar kamar, setelah dengar teriakan barulah tetangga keluar dan langsung menolong korban yang sudah terkapar bersimbah darah.
"Kami takut korban meninggal dunia di sini, langsung kami larikan ke rumah sakit, dah penuh darah di sini," ujar dia.
Usai menebas korban, pelaku langsung kabur dan tidak aktif nomor teleponnya. Tetangga kos tidak banyak mengetahui informasi tentang pelaku maupun korban karena memang jarang berkomunikasi.
"Jarang komunikasi, kami tidak tahu ada permasalahan, tidak pernah berantem, kami juga kaget, biasanya baik-baik saja," tuturnya.
Tetangga korban menuturkan bahwa sebelum kejadian sempat melihat korban Rafli baru saja pulang dari ngamen, tak lama dari pulang terjadilah aksi penebasan itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.