Berita Bali

DILARANG Jadi Narsum, Mantan Hakim MK Dewa Palguna Bingung, Diskusi Prodem Bali: Ketakutan Tak Jelas

Dewa Palguna pun tampak heran dan kaget saat dirinya tidak diizinkan memasuki hotel oleh sejumlah warga dan anggota Satpol PP yang berjaga di pintu

tangkap layar
KOLASE - DILARANG MASUK – Dua narasumber mantan Hakim MK I Dewa Palguna (kiri), dan pendiri LBH Bali (WCC) Ni Nengah Budawati tidak diperbolehkan masuk ke lokasi diskusi Prodem di Denpasar, Selasa (21/5/2024). 

Sempat terlihat adanya perdebatan diantara kedua belah pihak dan terdengar juga menyebutkan bahwa kegiatan tersebut belum ada pemberitahuan dan atau izin ke pihak yang berwenang.

"Kemungkinan masalah ini disebabkan oleh adanya cara-cara interaksi yang tidak dapat diadaptasi oleh masing-masing kelompok dalam diskusi tersebut," ujarnya.

Pihaknya berharap kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dan ikut membesar-besarkan kejadian tersebut dan mempercayakan masalah tersebut kepada pihak kepolisian.

Sementara itu, Anggota DPR RI, I Nyoman Parta, menyayangkan aksi pembubaran diskusi ini. Rasa kecewa politikus PDIP itu kemudian diungkapkannya melalui media sosial Instagram pribadinya.

Dihubungi Tribun Bali, Parta mengaku sangat menyayangkan pembubaran forum diskusi yang digelar oleh para aktivis lingkungan maupun demokrasi tersebut.

“Saya menyayangkan ada pembubaran terhadap diskusi masalah krisis air yang dilakukan oleh para aktivis demokrasi,” ungkapnya, kemarin.

Bahkan, Parta mengajak masyarakat agar tak takut berdiskusi. Baginya, forum-forum intelektual justru harus ditumbuhsuburkan.

Hal ini dilakukan agar nantinya keputusan-keputusan yang berkaitan dengan publik, dapat menjadi lebih berkualitas serta bermanfaat bagi kesejahteraan umum.

“Jangan takut dengan forum diskusi, forum intelektual harus ditumbuhsuburkan agar keputusan berkaitan dengan kebijakan publik bisa menjadi lebih berkualitas,” pandangnya.

Parta juga memandang, tak ada kebenaran yang tunggal dalam mengelola kepentingan umum. Sehingga, demokrasi diperlukan guna memberi ruang pemikiran yang lebih bervariasi.

Apalagi, kata dia, forum tersebut membahas soal krisis air yang memang tengah melanda. Tak hanya Indonesia dan Bali, krisis air juga menjadi bahan perbincangan di seluruh dunia.

Di akhir, Parta berharap tak ada lagi pembubaran forum-forum intelektual di masa mendatang. “Tidak boleh lagi ada pembubaran terhadap forum diskusi intektual,” pungkasnya. (ian/mah)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved