Populer Bali

Viral Bali: Eks Hakim MK Bingung Dilarang Jadi Narsum Diskusi Prodem & Temuan Jenazah di Klungkung

Berita Viral Bali yang pertama terkait peristiwa pembubaran paksa diskusi aktivis Pro Demokrasi (Prodem) yang membahas forum air untuk rakyat atau

tangkap layar
Kolase foto: Selain Mantan Hakim MK, Dewa Palguna narasumber lainnya yakni Ni Nengah Budawati (kanan) selaku Pendiri LBH Bali (WCC) juga tak diperbolehkan masuk ke tempat diskusi Pro Demokrasi (Prodem) Bali. 

Berdasarkan keterangan kepolisian, sebelum ditemukan meninggal dunia Gede Suteja diduga meminum cairan potassium dan hanyut terbawa derasnya air di saluran irigasi.

Pasca penemuan jenazah Gede Suteja, kepolisian menelusuri aliran irigasi tersebut.

Tepatnya di wilayah Subak Gunaksa, yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi ditemukannya jenazah.

Polisi menemukan barang-barang milik korban.

 Seperti dompet yang berisi kartu identitas, handphone, rokok, hingga kwitansi peminjaman gadai mobil yang ditandatangani oleh Gede Suteja."Ada juga kami temukan botol minuman air mineral, yang berisi cairan yang kami duga air keras atau potassium," ujar Kapolsek Dawan AKP I Komang Susiawan, Selasa (21/5/2024).

Komang Susiawan juga mengatakan, hasil pemeriksaan dokter RSUD Klungkung menyatakan tidak ada tanda- tanda kekerasan pada tubuh korban.

Hanya ditemukan luka robek dan lecet yang diduga karena benturan pada saat hanyut.

"Kuat dugaan diduga meninggal karena tenggelam saat hanyut. Namun ditemukan botol berisi air keras atau potassium di dekat barang-barang milik korban (Gede Suteja). Sebagian cairan itu diduga sudah diminum oleh korban," ungkapnya.

Untuk mengetahui apakah korban sempat minum pottasium sebelum meninggal, pihak kepolisian mengajukan untuk dilakukan autopsi.

"Autopsi masih dikoordinasikan dengan pihak keluarga," tandas Kapolsek.

Kepolisian juga sempat meminta keterangan adik dari Gede Suteja. Dikatakan Gede Suteja tidak ada riwayat sakit.

Sebelum ditemukan meninggal dunia, Gede Suteja sempat mengirim pesan WhatApps ke adiknya.

"Sekitar pukul 13.22 Wita, korban sempat mengirim pesan WhatApps ke adiknya," ungkap Komang Susiawan.

Intinya pesan itu meminta adiknya untuk merawat sang ibu.

Ia meminta adiknya merawat ibu tirinya, dan menganggapnya seperti ibu kandung sendiri.

"Kami belum bisa simpulkan apakah ini kasus bunuh diri atau tidak. Kami masih lidik kasus ini," terangnya.

 (tribun bali/sar/mit)

>>> Baca berita terkait <<< 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved