Music Zone

Penyandang Disabilitas di Denpasar Bentuk Kretas Band, Salurkan Bakat dan Terapi

Sementara untuk Kretas Band, sudah terbentuk sejak Oktober 2022 dan belakangan semakin diintensifkan lagi untuk bisa manggung di beberapa acara pemeri

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Kretas Band yang merupakan penyandang disabilitas spektrum autism melakukan latihan 

 

Meski demikian, selama empat bulan ikut melatih, dirinya melihat ada perkembangan yang sangat bagus dari anggota band ini.

 

“Kami rutin latihan dan harus lebih sabar. Karena ada yang tidak bisa kontrol, itu sedikit kesulitan kami. Tapi ini sudah sangat bagus. Pertama manggung mereka hanya diam, sekarang sudah semangat lagi,” katanya.

 

Kepala UPT Pusat Layanan Disabilitas Kota Denpasar, I Ketut Wardana mengatakan, kebanyakan anak yang dibina memiliki spektrum autism.

 

Ada tiga kelas untuk mereka di sini yakni kelas terafi, kelas transisi, dan kelas kreativitas.

 

“Harapannya dari pendidikan di sini mereka akan bisa mandiri di rumahnya dan bahkan bisa ke sekolah formal atau reguler,” katanya.

 

Apabila sampai usia 18 tahun belum bisa ke sekolah formal, maka mereka akan diarahkan ke kelas kreativitas dan dibimbing sesuai kreativitasnya.

 

Banyak pelatihan yang diberikan di Pusat Layanan Autis ini mulai dari musik, vocal, komputer, melukis, literasi, kerajinan, memasak hingga ekstrakurikuler.

 

Sementara untuk Kretas Band, sudah terbentuk sejak Oktober 2022 dan belakangan semakin diintensifkan lagi untuk bisa manggung di beberapa acara pemerintah.

 

Ada 6 orang penyandang disabilitas yang terlibat dalam Kretas Band ini.

 

Dan dengan adanya band serta kreativitas di pusat layanan ini, juga sebagai salah satu terapi selain juga untuk menyalurkan bakat yang dimiliki. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved