70 Persen Penduduk Indonesia Terkespos Game, Armawati Dorong Talenta di Bali Kompetitif

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berdasarkan riset data Reedser Analysis pada tahun 2023 dan melansir Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia lebih dari 70 persen penduduk Indonesia terekspos game yang tersedia di berbagai perangkat.

Hal ini menandakan pertumbuhan industri game di Indonesia saat ini tengah kian pesat.

Consumer Business Development Manager, AMD Indonesia, Armawati Cen mengatakan, perkembangan positif tersebut sejalan dengan kualitas game lokal Indonesia yang merupakan hasil kreativitas dari Game Developer yang patut diacungi jempol.

"Banyak game hasil inovasi para game developer lokal dikenal bahkan mendapatkan pengakuan di kancah internasional. Tak heran, industri game memiliki prospek yang sangat potensial dan dilirik menghasilkan cuan yang menjanjikan," kata Armawati Cen kepada Tribun Bali, pada Sabtu 8 Juni 2024.

Baca juga: Ingin Jadi Progammer Game Developer, Ratusan Mahasiswa Bali Ikuti IGDX Bootcamp 2024

Namun, dibalik pencapaian itu semua, kata Cen, tentu banyak tantangan dan perjuangan yang dihadapi para game developer mulai dari mengatasi kesulitan copyright atas inovasi game yang diciptakan hingga tingginya biaya pengembangan setiap judul game, meskipun banyak talenta dari calon-calon game developer.

"Magnet industri game semakin kuat berkat berkembangnya teknologi dan peluang menggiurkan yang ditawarkan," tuturnya.

AMD pun menginisiasi membentuk wadah komunitas pecinta game, para generasi milenial dan gen z dengan latar belakang mahasiswa, game developer lokal dan mereka yang memiliki minat atau talenta menciptakan game yang berdomisili di Bali.

Bali adalah lokasi kedua Community Gathering yang AMD kunjungi setelah Malang pada akhir Mei lalu dan disusul Batam pada pertengahan Juni mendatang dengan mengusung tema #BeneranBisa Berkarya Pakai AMD.

"Untuk menjawab seluk beluk profesi game developer, tantangan yang dihadapi dan kiat-kiat membuat game menarik dan berkualitas, serta bagaimana pemilihan perangkat yang tepat untuk dapat mendukung para game developer serta diskusi topik-topik menarik seputar dunia game," paparnya.

"Kami ingin mengajak para peserta yang hadir untuk mengetahui lebih dalam pengalaman dan tips dari para ahli yang berkecimpung di dunia game developer," kata dia.

AMD berharap nantinya para peserta dapat mengembangkan keterampilan mereka khususnya mengembangkan game-game inovatif dan berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar industri game saat ini, menciptakan game-game menarik yang kompetitif dan bagaimana memasarkan game.

"Dengan perangkat andal bertenaga prosesor AMD, seperti teknologi baru AMD Ryzen, game developer dapat menciptakan game yang menawarkan performa handal dengan grafis yang hidup dengan memberikan edukasi dan wawasan serta mendukung talenta para gamer developer untuk menciptakan game," bebernya.

Dalam sesi talkshow, AMD menghadirkan pihak berkompeten seperti Donnie Brahmandhika selaku Retail & Product Enablement Manager – AMD Indonesia, Riris Marpaung selaku CEO of Game Changer Studio dan Christophorus Dede Surya Ambara selaku CEO of Miracle Akademi.

CEO of Game Changer Studio, Riris Marpaung, mengatakan bahwa perkembangan era digital dan teknologi membawa peluang di tengah banyaknya talenta anak muda yang mampu mengembangkan game kompetitif untuk dapat bersaing tidak hanya level lokal namun tingkatan internasional.

"Dengan pengalaman yang cakap, daya kreativitas yang tinggi, pengetahuan pemasaran, lokalisasi, distribusi game serta dukungan teknologi handal, para game developer atau mereka yang berbakat menciptakan game dapat menjangkau pasar game dan memaksimalkan peluang sukses di industri," ujarnya.

"Utamanya adalah memilih perangkat laptop bertenaga AMD yang menjawab kendala performa dan menawarkan grafis nyata pada game, sehingga memberikan pengguna pengalaman mengesankan dalam membuat atau bermain game dan aktivitas komputasi lainnya di saat bersamaan," pungkasnya. (*)

Kumpulan Artikel Nasional