Sponsored Content
Karnaval Budaya Peed Agung, Seni Genjek Massal Jana Kerthi Wikrama Semarakkan Puncak HUT Amlapura
80 siswa SMA 1 Amlapura menampilkan joged massal dengan gerakan yang dinamis dan enerjik.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Amlapura ke-384 yang digelar di Taman Budaya Candra Bhuana pada Sabtu 22 Juni 2024 sore, berlangsung meriah dengan tema "Jana Kerthi Wikrama".
Kemeriahan diawali dengan penampilan berbagai pertunjukan seni yang dikemas dalam Karnaval Budaya Peed Agung dan Genjek Massal Jana Kerthi Wikrama yang memukau dan berhasil menyemarakkan suasana perayaan.
Pertunjukan dibuka dengan musik tambur dan sungu yang mengiringi 600 siswa SMA/SMK pembawa bendera merah putih memasuki jogging trek di kanan dan kiri Taman Budaya Candra Buana, Karangasem, Bali.
Mereka mengenakan pakaian adat ringan berwarna merah putih, diiringi lagu "Merah Putih Bendera Titiange".
Baca juga: Gede Dana Ikut Evakuasi Material Longsor, Bantu Uang kepada Warga Terdampak Bencana di Karangasem
Dilanjutkan dengan tari pendet massal sebanyak 384.
Diikuti langsung oleh Nyonya Nuriasih Gede Dana, Nyonya Sarini Artha Dipa, dan Ni Nyonya Nurhartini Sedana Merta.
Kemudian ada pementasan marching band dari SD Insan Mandiri, SMP 2 Amlapura, dan SMA 1 Amlapura.
Mereka memukau penonton dengan kekompakan dan keterampilan yang luar biasa.
80 siswa SMA 1 Amlapura menampilkan joged massal dengan gerakan yang dinamis dan enerjik.
Dilanjutkan genjek tradisional dari SMP 2 Abang, dengan diawali dua bondres yang membuka pagelaran dengan membawa spanduk bertema "Jana Kerthi Wikrama" (berkarya untuk kesejahteraan masyarakat).
Mereka kemudian menampilkan dua gending genjek secara live, diikuti oleh penari genjek yang memenuhi panggung Candra Bhuana dengan gerakan tradisional yang kompleks dan energik.
Pertunjukan berlanjut dengan fragmentari perjuangan AA Candra Bhuana, diiringi musik elektronik yang menggantikan gamelan.
Para penari beralih ke gerakan yang lebih dinamis dan modern, menampilkan keahlian teknis dan inovasi yang memukau penonton.
Penampilan berlanjut dengan kolaborasi antara penari kreasi senam Pancasila dan penari genjek yang membentuk formasi angka 3 8 4, menciptakan harmoni antara elemen tradisional dan modern.
Musik gamelan dan elektronik berpadu menciptakan suara unik yang belum pernah terdengar sebelumnya.