PKB 2024
Gong Kebyar Anak-Anak Kumara Dharma Duta Laksana Tampilkan Dolanan, Undang Tawa Penonton di PKB
Sekehe Gong Kebyar Anak Kumara Dharma Duta Laksana sebagai Duta Kota Denpasar membawakan tiga materi.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sekehe Gong Kebyar Anak-Anak Kumara Dharma Duta Laksana, Banjar Kepisah, Kelurahan Pedungan Denpasar sukses menghibur penonton.
Membawakan dolanan berjudul Nyikep Yang, penampilannya ini berhasil mengundang gelak tawa penonton.
Mereka tampil sebagai Duta Kota Denpasar pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVI Tahun 2024 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center, Minggu 23 Juni 2024 malam.
Tampil mebarung dengan Gong Kebyar Anak-anak, Sanggar Warnas Bangli, Duta Kabupaten Bangli, Sekehe Gong Kebyar Anak Kumara Dharma Duta Laksana Duta Kota Denpasar sukses memukau ribuan pasang mata yang hadir.
Baca juga: Sekaa Baleganjur Dewa Ayu Duta Badung, Bawakan Cerita ’Wayah’ pada Lomba Baleganjur PKB ke-46
Sebanyak tiga materi turut dibawakan, yakni Tabuh Kreasi Baru Kekebyaran yang berjudul Arunika, Tari Tenggek dan Tari Dolanan Nyikep yang berhasil mengundang sorak sorai, tepuk tangan hingga gelak tawa penonton.
Koordinator Sekehe Gong Kebyar Anak Kumara Dharma Duta Laksana, Komang Jaya Juliawan mengaku telah melaksanakan persiapan panjang sejak awal tahun untuk membina anak-anak guna memberikan yang terbaik sebagai Duta Kota Denpasar untuk Gong Kebyar Anak-Anak.
Lebih lanjut dijelaskan, pada pementasan kali ini, Sekehe Gong Kebyar Anak Kumara Dharma Duta Laksana sebagai Duta Kota Denpasar membawakan tiga materi.
Yakni Tabuh Kreasi Baru Kekebyaran yang berjudul Arunika, Tari Tenggek dan Tari Dolanan Nyikep.
Dikatakan Jaya Juliawan, Arunika yang merupakan judul Tabuh Kreasi Kekebyaran bermakna cahaya mentari pagi yang dimaknai sebagai cahaya harapan baru khususnya bagi generasi muda, dengan spirit dan semangat disertai ketegaran.
Gambaran tersebut diimplementasikan ke dalam sebuah komposisi Tabuh Kreasi Baru Kekebyaran, dibentuk dengan estetika kompleksitas teknik permainan yang atraktif dan pola garap yang dinamis, serta olahan unsur-unsur musical sebagai jiwa dari wujudnya secara utuh.
Selanjutnya untuk Tari Tenggek merupakan merupakan sebuah Tari Maskot Fauna Kota Denpasar yang diciptakan pada tahun 2013.
Ide ini dicetuskan oleh Wali Kota Denpasar yang mendapat sambutan dan apresiasi dari para seniman Kota Denpasar.
Kedis Tenggek (Burung Raja Udang) merupakan burung pemangsa yang kesehariannya hidup di hutan mangrove terletak di pesisir pantai selatan Kota Denpasar.
Dan sebagai persembahan pamungkas turut ditampilkan Tari Dolanan Nyikep.
Garapan ini terinspirasi dari pasukan perang kerajaan yakni pasukan sikep yang berarti pasukan sigap dan siap dalam bertempur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.