Pasca Gangguan Sistem PDN, Pelayanan Kanim Kelas 1 TPI Denpasar Mulai Normal

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Denpasar, Ridha Sah Putra menyampaikan, pelayanan pembuatan paspor sudah pulih dan normal, Senin 1 Juli 2024, pasca dampak gangguan sistem Pusat Data Nasional (PDN).

Sebagaimana disampaikan Ridha saat dijumpai Tribun Bali di booth Eazy Passport Kanim Kelas 1 TPI Denpasar di Hari Bhayangkara ke-78 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali, pada Senin 1 Juli 2024.

"Mulai hari ini (1 Juli 2024) sistem sudah pulih total, sudah seperti biasa normal, hari ini proses foto, wawancara, sidik jari setelah pembayaran, 3 hari setelah proses dijalani paspor dapat diambil," ujar Ridha.

Ridha juga menyaksikan antusiasme masyarakat dalam pembuatan paspor melalui Eazy Passport yang ditargetkan di peringatan Hari Bhayangkara ke-78, yakni sebanyak 78 orang dalam 2 hari.

Baca juga: PASCA Hacker PDN, Kominfo Gianyar Uji Kelemahan, Sistem Imigrasi Pulih per Minggu Kemarin!

"Dalam rangka HUT Bhayangkara, Kanim membentuk sinergitas dan kolaborasi dengan Polri melalui program Eazy Passport sejak 30 Juni, total pemohon disesuaikan Hari Bhayangkara, yakni 78 pemohon," tuturnya.

"Kami buka kuota 78 pemohon selama 2 hari dan sudah penuh, kami juga mengimbau komunitas mengajukan paspor secara kolektif atau Eazy Passport yang bisa diajukan ke Kanim Kelas 1 TPI Denpasar," imbuh Ridha

Mantan Kakanim Kelas II TPI Belawan, Sumatera Utara ini memastikan Direktorat Jenderal Imigrasi sudah mengantisipasi gangguan server terulang, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

"Ditjen Imigrasi, kantor pusat di Jakarta sudah antisipasi, kemarin beberapa sudah kami terima bisa proses 50 persen sesuai prosedur dan terkendala, mulai hari ini semua permohonan lancar," bebernya.

Ridha yang baru 5 hari bertugas di Bali ini mengungkapkan, bahwa di Kanim Kelas 1 TPI Denpasar rata-rata pemohon paspor per hari sebanyak 150-200 orang.

"Kemarin terkendala hampir 70 persen, kami antisipasi dengan bergerak lebih cepat, menghubungi pemohon, keluhan sedikit banyak ada, tetap meningkatkan pelayanan, ada yang reschedule sampai sistem membaik dan sekarang sudah normal," pungkasnya. (*)

Kumpulan Artikel Denpasar