MotoGP
Dampak Pindahnya Marquez ke Ducati: Martin ke Aprilia, Bezzecchi Out, Tim Pramac Cabut, Rugi Besar?
Kepindahan Marc Marquez ke tim pabrikan Ducati untuk musim MotoGP 2025 telah membawa dampak besar bagi pabrikan Italia tersebut.
Penulis: I Made Wira Adnyana Prasetya | Editor: I Made Wira Adnyana Prasetya
TRIBUN-BALI.COM – Kepindahan Marc Marquez ke tim pabrikan Ducati untuk musim MotoGP 2025 telah membawa dampak besar bagi pabrikan Italia tersebut.
Pertama, Ducati kehilangan Jorge Martin yang memutuskan untuk bergabung dengan Aprilia.
Setelah itu, Marco Bezzecchi juga memutuskan untuk meninggalkan Ducati karena peluangnya untuk menjadi pembalap pabrikan tertutup kecuali ia pindah merek.
Dampak ketiga adalah Pramac yang memilih untuk bergabung dengan Yamaha, setelah tim bos Paolo Campinoti mengungkapkan bahwa mengabaikan Martin untuk Marquez adalah salah satu alasan mereka tidak memperpanjang kemitraan jangka panjang dengan Ducati.
Dalam wawancara menjelang MotoGP Belanda, Davide Tardozzi dari Ducati mengakui bahwa keputusan untuk memilih Marquez bukanlah hal yang mudah.
"Keputusan ini membutuhkan banyak diskusi dan analisis data, tetapi akhirnya kami memilih Marc," ujarnya.
Tardozzi menolak klaim bahwa bergabungnya Marquez menyebabkan 'kerusakan tambahan', dengan menyatakan bahwa keputusan ini sudah direncanakan sejak empat tahun lalu untuk memulai era baru dengan pembalap baru.
Di sisi lain, bos Pramac mengungkap alasan mereka berpisah dengan Ducati, yang juga terkait dengan keputusan memilih Marquez.
Tim pabrikan Ducati memilih Marquez dari Gresini untuk lineup pembalap 2025, mengesampingkan Jorge Martin dari Pramac dan Enea Bastianini yang saat ini menjadi pembalap mereka.
Keputusan ini memicu Pramac untuk menjadi tim satelit Yamaha mulai musim depan setelah 20 tahun bersama Ducati.
Paolo Campinoti menjelaskan bahwa bergabung dengan proyek Yamaha bukanlah langkah gila meskipun mereka melompat dari motor juara dunia ke Yamaha.
"Yamaha memiliki proyek yang kuat dan kami percaya bersama-sama bisa mengembalikan Yamaha ke tempat seharusnya," kata Campinoti.
Yamaha dianggap berinvestasi banyak dan mendukung proyek pembalap muda, sesuatu yang menurut Campinoti tidak lagi dipercayai oleh Ducati.
Keputusan Ducati untuk memilih Marquez yang akan berusia 32 tahun tahun depan, menjadikannya pembalap tertua kedua di grid, mengubah filosofi mereka yang sebelumnya mendukung pembalap muda seperti Bagnaia yang mengakhiri puasa gelar selama 15 tahun pada 2022.
Kini, pertanyaan besarnya adalah apakah keputusan ini akan membawa hasil yang diharapkan bagi Ducati di masa depan.
Sementara itu, Pramac siap memulai bab baru bersama Yamaha, berharap untuk membawa pabrikan Jepang itu kembali ke kejayaannya.
Baca juga: Live Stream MotoGP Jerman Hari Ini, Ducati 2025: Hanya 1 Motor Untuk Tim Satelit, Gresini / VR46?
Baca juga: Jangan Lewatkan Podcast MotoGP Jerman Hari Ini, Kabar Tim Pramac Pindah ke Yamaha Musim Depan
(*)
ITDC Mulai Lakukan Persiapan Untuk MotoGP Mandalika 2025, Akan Hadirkan Sesuatu yang Baru |
![]() |
---|
Franco Morbidelli Gabung Bersama Pertamina Enduro VR46 Racing Team Untuk MotoGP 2025 |
![]() |
---|
Minggu Ini Jadwal Balapan Utama MotoGP Inggris, Prediksi Jadi Kemenangan Beruntun ke 5 Bagi Bagnaia |
![]() |
---|
Marquez Tidak Pernah Sekalipun Kalah dari Rekan Satu Timnya, Apakah Berlaku Dengan Bagnaia di 2025? |
![]() |
---|
Klarifikasi Nicolo Bulega saat Disrempet Marc Marquez di Tikungan Terakhir Gelaran World Ducati Week |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.