PKB 2024
Ditemukan Makanan Berbahaya Chiki Ngebul di PKB, Ini Kata Dinas Koperasi UKM Bali
menurut Meniarta, pihaknya bekerja sama dengan BBPOM di Denpasar untuk melakukan sampling dan uji terhadap pangan yang tersedia di PKB
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Usai ditemukan makanan chiki ngebul di Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46 oleh BBPOM Denpasar, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali, I Ketut Meniarta, menyatakan akan memperketat pengawasan dan kolaborasi antar lembaga terkait.
Meniarta mengakui bahwa pihaknya, bersama dengan panitia kuliner yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta UPTD Taman Budaya, merasa kecolongan atas temuan ini.
Menindaklanjuti temuan produk berbahaya, seperti "Chiki ngebul" yang menggunakan gas nitrogen cair, Meniarta menyatakan akan lebih ketat dalam memberikan izin edar dan meningkatkan koordinasi dengan Taman Budaya serta panitia lainnya.
“Kami akan lebih perketat lagi koordinasi, baik itu dengan Taman Budaya maupun dengan panitia yang lain. Tentu kita akan lebih perketat lagi,” jelasnya, Senin 8 Juli 2024.
Baca juga: TP-PKK Kabupaten Buleleng Perkenalkan Keanekaragaman Busana Adat Buleleng Pada PKB XLIV
Ia juga menegaskan pentingnya penyadaran kepada para pelaku UMKM untuk berjualan dengan mengutamakan keamanan pangan.
“Kami selalu menekankan kepada para pelaku UMKM bahwa dalam melakukan usaha tidak hanya mengejar keuntungan semata, tetapi juga harus mengutamakan keselamatan konsumen,” bebernya.
Sebelumnya, menurut Meniarta, pihaknya bekerja sama dengan BBPOM di Denpasar untuk melakukan sampling dan uji terhadap pangan yang tersedia di PKB.
Ia menyambut baik langkah cepat BBPOM dalam melakukan pengujian dan memastikan bahwa pangan yang dijual tidak mengandung bahan berbahaya.
“Hasil ini sangat bagus bagi kami karena BPOM memang yang mempunyai keahlian untuk menguji makanan,” imbuhnya.
Meniarta menekankan pentingnya keamanan dan kesehatan masyarakat, serta berjanji untuk menindaklanjuti temuan ini meski acara PKB tinggal beberapa hari lagi.
“Kami bertekad untuk membersihkan dari pangan-pangan yang memang tidak baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” katanya.
Ia juga menyoroti perlunya meningkatkan kolaborasi dan pengawasan di masa depan.
“Kami akan lebih tingkatkan lagi kolaborasinya dan juga pengawasannya, serta penyadaran terutama kepada masyarakat bahwa untuk UMKM itu tidak semata-mata keuntungan saja yang dikejar, tetapi juga yang terpenting adalah keselamatan bagi masyarakat yang mengonsumsi makanan,” tutupnya.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.