Made Aditya Terima Adhi Makayasa
RESMI! Dilantik Jokowi, Lulusan Akmil Terbaik Aditya Wahyu Terima Penghargaan Adhi Makayasa 2024
lulusan terbaik Akmil dan Akpol yang memperoleh penghargaan Adhi Makayasa, Letnan Dua Infanteri I Made Aditya Wahyu Palguna dari Akademi Miiliter
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - I Made Aditya Wahyu Palguna adalah putra Bali yang mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa.
Penghargaan diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada upacara Prasetya Perwira (Praspa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun 2024 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 16 Juli 2024 pagi tadi.
Penghargaan Adhi Makayasa diberikan pada alumni terbaik dari Akademi Militer, Akademi Angkatan Udara, Akademi Angkatan Laut, dan Akademi Kepolisian.
Baca juga: KISAH Putu Eka, Berhenti Kerja di Kapal Pesiar Untuk Dirikan Usaha Daur Ulang Sampah di Bali
Totalnya ada empat lulusan terbaik Akmil dan Akpol yang memperoleh penghargaan Adhi Makayasa.
Berikut empat lulusan terbaik dari masing-masing akademi yang mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa 2024:
1. Letnan Dua Infanteri I Made Aditya Wahyu Palguna dari Akademi Miiliter
2. Letnan Dua Pelaut Mochamad Irvan Sugianto dari Akademi Angkatan Laut
3. Letnan Dua Penerbang Jofanka Hendhico Arianto dari Akademi Angkatan Udara
4. Inspektur Polisi Dua Theodore Gomgom Octofarrel De Fatima dari Akademi Kepolisian
Mereka sekaligus mewakili 906 perwira remaja yang dilantik menjadi perwira TNI dan Polri.
Rinciannya yakni 417 capaja dari Akademi Militer, 129 capaja sari Akademi TNI Angkatan Laut, 113 capaja dari Akademi TNI Angkatan Udara, dan 247 capaja dari Akademi Kepolisian.
Pelantikan kali ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 61 TNI Tahun 2024 dan Keppres Nomor 62 Polri 2024 Tentang Pengangkatan Taruna dan Taruni Akademi Militer dan Akademi Polisi menjadi perwira TNI dan perwira Kepolisian RI.
Bertindak sebagai Komandan upacara Praspa TNI-Polri 2024 ini adalah Kolonel Penerbang Yoyon Kuscahyono yang merupakan Komandan Wing Taruna AAU.
Kemudian, bertindak sebagai perwira upacara yakni Brigadir Jenderal Heru Langlang Buana yang merupakan Direktur Pendidikan Akademi TNI.
Turut hadir dalam upacara Praspa TNI-Polri 2024 kali ini antara lain, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Hadir pula Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. (Kompas.com)
Perjalanan Aditya Hingga Jadi Lulusan Terbaik
Nama I Made Aditya Wahyu Palguna mengukir sejarah Bali dalam kemiliteran.
Pemuda asal Ubud tersebut mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa Akmil 2024, yaitu penghargaan untuk lulusan terbaik Akmil, Akademi Angkatan Laut, Akademi Angkatan Udara, dan Akademi Kepolisian.
Dalam hal ini, Aditya berasal dari program studi (prodi) manajemen pertahanan, kecabangan infanteri.
Sebelum Aditya, nama warga Bali yang berhasil sebagai lulusan terbaik Akmil hanya dua orang, yakni Mayjen I Ketut Duara dan Letjen TNI I Nyoman Cantiasa.
Meskipun menjadi lulusan terbaik Akmil 2024, langkah Aditya masuk ke dunia militer tidaklah mulus.
Mulai dari tidak lolos masuk SMA Taruna Nusantara hingga pernah diarahkan orangtuanya untuk masuk ke Fakultas Kedokteran.
Namun karena telah memiliki cita-cita menjadi tentara sejak di bangku SMP, Aditya tak pernah patah semangat.
Orangtua Aditya yaitu I Made Sumerta alias Made Koplo didampingi istrinya Ni Luh Sumiantari menceritakan, sebelum masuk ke SMAN 1 Sukawati, Aditya pernah mendaftar ke SMA Taruna Nusantara.
Menariknya, saat akan tes pendaftaran, sempat terjadi insiden yang membuat Aditya emosional. Yakni saat itu, Aditya diantar oleh ibunya untuk tes di Denpasar.
Namun di tengah perjalanan, mobil yang dikemudikan ibunya tiba-tiba mogok.
"Saat mogok, Aditya panik, emosional. Akhirnya saya carilah taksi, mobil saya tinggal. Lalu ikut tes, tapi tidak lolos, akhirnya masuk ke SMAN 1 Sukawati," ujar Ni Luh Sumiantari.
Pihak keluarga awalnya mengira Aditya telah mengubur cita-citanya masuk militer.
Karena itu, saat lulus SMA, mereka pun mengarahkan Aditya untuk masuk kedokteran.
Saat itu, Aditya pun menuruti kemauan orangtuanya, dan mendaftar di kedokteran di samping Aditya tetap mendaftar di Akmil.
"Ikut tes kedokterannya dia ikut, tapi hasilnya disembunyikan, lulus apa tidak. Tapi karena di Akmil pengumuman kelulusannya duluan, akhirnya anak kami langsung ke Akmil. Jadinya kami tidak tahu lulus apa tidak di Kedokteran. Kami belokkan ke kedokteran, biar kalau kami tua ada yang ngurus. Tapi karena semangat anak kami di kemiliteran sangat kuat, tentu kami juga sangat mendukung," ujar Pak Koplo.

Sosok Disiplin dan Cerdas
Saat Tribun Bali menyambangi Banjar Tebongkang, rumah Aditya berada di barat daya banjar.
Di sisi luar pekarangan rumahnya, terdapat bekas kandang ternak babi.
Diketahui, kandang tersebut merupakan salah satu saksi kedisiplinan Aditya.
Sebab, sejak masih duduk di bangku SDN 3 Singakerta, SMPN 1 Ubud dan SMAN 1 Sukawati, Aditya bersama saudara-saudaranya, selalu bangun pukul 05.00 Wita, untuk mengurusi ternak babi milik keluarganya, dengan jumlah babi mencapai ratusan ekor.
"Setiap pagi, selalu bangun jam 5 mengurusi ternak babi bersama saudara-saudaranya. Setelah jam 6, mereka langsung mandi untuk berangkat ke sekolah. Saat ini kandangnya sudah saya ratakan, sejak adanya virus yang membuat babi mati mendadak," ujar I Made Sumerta alias Made Koplo.
Kedua orangtuanya merupakan lulusan sarjana, ayahnya lulusan Fakultas Sastra Inggris Universitas Warmadewa, yang saat ini mengelola bisnis keluarga berupa bungalo, sementara ibunya lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa, yang saat ini fokus menjadi ibu rumah tangga. Sebelumnya sempat bekerja di perbankan.
Dari pasangan suami istri ini, Aditya merupakan anak kedua dari empat bersaudara.
Sementara kakaknya adalah I Gede Wahyu Arta Wibawa, dua adiknya I Nyoman Satya Wahyu Indraguna dan Ni Ketut Nadya Putri Wahyuni.
Pak Koplo yang menjabat Kelian Adat Banjar Tebongkang tersebut mengatakan, Aditya yang merupakan kelahiran 2 Agustus 2002, selama ini dikenal sebagai sosok disiplin dan cerdas.
Sejak SD, ia selalu kerap meraih ranking 1, sementara di SMP dan SMA, ia selalu masuk peringkat lima besar.
Meskipun tergolong siswa berprestasi, Pak Koplo mengatakan, Aditya bukanlah kutu buku.
Aditya tumbuh seperti anak-anak banjar pada umumnya.
"Setelah pulang sekolah ngurus ternak lagi. Setelah itu bebas, biasanya nongkrong bersama teman-temannya atau bermain sepak bola. Kami orangtua tidak pernah menekan. Semuanya berjalan begitu saja, seperti sudah kesadaran," ujar Pak Koplo.
Di dalam kesuksesannya saat ini, juga ada peran mendiang sang kakek, alm I Wayan Jedog.
Sebelum meninggal pada 14 April 2024, mendiang lah yang membuatkan restok atau alat olahraga fisik untuk Aditya, di samping memberikan dukungan moral.
Hal ini pula yang membuat keluarga ini bersedih.
Sebab mendiang yang begitu semangatnya mendukung cucunya menjadi bagian dari militer, justru tidak ikut mendampingi cucunya saat menerima penghargaan sebagai lulusan Akmil terbaik 2024. (i wayan eri gunarta)

Kumpulan Artikel Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.