MotoGP

Seakan Menari di Telapak Tangan Ducati, Jorge Martin Akan Hadapi Masa Sulit di 2024/2025

Masa depan Martin yang di luar Ducati dan beralih ke Aprilia di 2025, apakah ini juga menjadi akhir dari perjuangannya di kejuaraan musim ini?

Radek Mica / AFP
Jorge Martin Sebelum Melakukan Sesi Latihan MotoGP Jerman 2024 - Seakan Menari di Telapak Tangan Ducati, Jorge Martin Akan Hadapi Masa Sulit di 2024/2025 

TRIBUN-BALI.COM – Di tengah hingar bingar musim MotoGP 2024, putaran terakhir sebelum jeda musim panas menjadi momen krusial yang mengguncang klasemen.

Pecco Bagnaia, juara bertahan, berhasil merebut posisi terdepan setelah Jorge Martin terjatuh dari posisi puncak di Grand Prix Jerman dengan hanya dua putaran tersisa.

Kecelakaan ini tidak hanya menghancurkan harapan Martin untuk meraih kemenangan di Jerman, tetapi juga menandai titik balik musim ini.

Dengan masa depan Martin yang kini berada di luar Ducati dan beralih ke Aprilia pada 2025, apakah ini juga menjadi akhir dari perjuangannya di kejuaraan tahun ini?

Dengan selisih hanya 10 poin dan musim yang masih di pertengahan, klaim bahwa harapan Martin telah sirna mungkin terdengar berlebihan.

Namun, berbagai faktor mendukung prediksi ini, terutama mengingat arah karir Martin yang akan datang.

Salah satu masalah utama Martin adalah perkembangan motor Pramac-nya yang kemungkinan besar telah dibekukan oleh Ducati.

Praktik ini umum dilakukan ketika seorang pembalap berpindah tim.

Martin akan terus menerima dukungan pabrik, tetapi pembaruan teknis akan menjadi semakin jarang, mengurangi peluangnya untuk bersaing dengan Bagnaia yang menggunakan mesin terbaru.

Baca juga: Info Live Stream MotoGP Austria, Tardozzi: Bagnaia Marquez Tidak akan Gagal Seperti Rossi Lorenzo

Baca juga: Jadwal MotoGP Austria 15-18 Agustus 2024, 3 Agenda Balapan Seakaligus di Bulan ke 8 Ini

Selain itu, suasana yang tegang di garasi Pramac dapat mempengaruhi performa Martin.

Keputusan cepat Martin untuk beralih ke Aprilia menciptakan ketegangan, dan hal ini bisa mempengaruhi dukungan yang diterimanya dari tim.

Dalam persaingan ketat di lintasan, Ducati mungkin tidak secara terbuka memberikan perintah tim, tetapi jika pertempuran melibatkan pembalap lain seperti Marc Marquez atau Enea Bastianini, mereka mungkin tidak akan diminta untuk mengalah terhadap Martin.

Sebaliknya, dukungan untuk Bagnaia lebih mungkin diberikan.

Faktor lain yang mengurangi peluang Martin adalah penambahan Misano dalam kalender, sirkuit di mana Bagnaia selalu tampil kuat.

Penggantian putaran Kazakhstan yang dibatalkan dua kali ini memberikan keuntungan lebih bagi Bagnaia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved