Olimpiade Paris

Jelang BWF Olimpiade Paris, Atlet Bulutangkis Indonessia Dapat Binaan dari Mantan Atlet Legendaris

Menuju Olimpiade Paris 2024, para atlet mendapat dukungan berharga dari mantan atlet legendaris: Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, dan Greysia Polii

Istimewa (Ig @badminton.ina)
Jelang BWF Olimpiade Paris, Atlet Bulutangkis Indonessia Dapat Binaan dari Mantan Atlet Legendaris 

TRIBUN-BALI.COM – Dalam perjalanan menuju BWF Olimpiade Paris 2024, tim bulutangkis Indonesia tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik dan keterampilan teknis para atlet, tetapi juga mendapat dukungan berharga dari mantan atlet legendaris.

Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, dan Greysia Polii kini berperan sebagai mentor, memberikan kontribusi signifikan dalam pemusatan latihan tim bulutangkis di Chambly, Prancis.

Dalam upayanya para mantan atlet membantu pelatihan dengan pemusatan latihan jelang Olimpiade bagi tim bulutangkis Indonesia

Tradisi ini telah dimulai sejak Olimpiade Rio 2016, di mana kota Sao Paulo menjadi markas laskar Cipayung.

Tradisi ini berlanjut ke Olimpiade Tokyo 2020 yang digelar tahun 2021 karena pandemi Covid-19, dengan kota Kumamoto sebagai tempat persiapan akhir.

Dari dua edisi tersebut, Merah-Putih berhasil menyumbang dua medali emas: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Rio dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Tokyo.

Kini, dengan Olimpiade Paris 2024 hanya tinggal hitungan hari, Tontowi, Liliyana, dan Greysia kembali ke suasana Olimpiade dengan peran yang berbeda.

Mereka dipercaya mengisi pos mentor tim ad hoc PBSI untuk Olimpiade Paris 2024.

Ketiga legenda ini turut hadir dalam pemusatan latihan di Chambly, memberikan panduan dan motivasi kepada para atlet.

Tontowi Ahmad mengungkapkan rasa bangga dan senangnya bisa berkontribusi sebagai mentor di Olimpiade Paris ini.

Bersama Liliyana Natsir, yang akrab disapa Butet, mereka mementori sektor ganda campuran.

Keduanya tidak lelah untuk terus berbagi ilmu dan mengingatkan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

"Saya selalu mengingatkan kepada Rinov/Pitha, ini kan sudah sangat mendekati. Fokus harus dikencangkan, pola strategi dimatangkan, pukulannya lebih disolidkan lagi," tutur Liliyana.

Mereka juga menekankan pentingnya cara berpikir yang fleksibel dan tidak terjebak dalam zona nyaman.

Tontowi dan Liliyana berharap apa yang mereka sampaikan bisa menjadi motivasi lebih bagi Rinov/Pitha.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved