Breaking News

Berita Nasional

Bahan Makanan Akan Impor! Penjelasan Bapanas Soal Program Makan dan Susu Gratis

Edhy merinci, pihaknya telah meracik strategi untuk menggelontorkan dana yang berkurang tersebut ke sejumlah pos belanja Bapanas.

Pixabay
Ilustrasi - Badan Pangan Nasional (Bapanas) tidak menampik pemerintah bakal melakukan impor demi memuluskan program makan siang gratis alias makan bergizi gratis yang digagas Presiden terpilih Prabowo – Gibran. 

Adapun berdasarkan catatan Kompas.com, penyaluran bantuan pangan penanganan stunting telah memasuki tahun kedua.

Penyaluran bantuan akan terus ditingkatkan secara bertahap untuk memenuhi target penyaluran kepada 1,6 juta keluarga penerima di 7 provinsi di Indonesia.

Dalam program ini, setiap keluarga menerima satu paket bantuan berisi 10 butir telur dan 1 kilogram daging ayam beku sebanyak tiga kali. (kontan)

Ilustrasi - Badan Pangan Nasional (Bapanas) tidak menampik pemerintah bakal melakukan impor demi memuluskan program makan siang gratis alias makan bergizi gratis yang digagas Presiden terpilih Prabowo – Gibran.
Ilustrasi - Badan Pangan Nasional (Bapanas) tidak menampik pemerintah bakal melakukan impor demi memuluskan program makan siang gratis alias makan bergizi gratis yang digagas Presiden terpilih Prabowo – Gibran. (Pixabay)

Pagu Anggaran Turun 25,45 Persen

BADAN Pangan Nasional (Bapanas) mengaku pagu anggaran di tahun 2025 mengalami penurunan cukup signifikan dibanding tahun 2024. Ini disinyalir adanya program makan siang gratis alias makan bergizi gratis gagasan Presiden terpilih Prabowo – Gibran.

Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy menjelaskan, pagu indikatif Bapanas di tahun 2025 sebesar Rp 329,9 miliar atau turun 25,45 persen daripada pagu reguler tahun 2024 non bantuan pangan yang sebesar Rp 442,6 miliar.

“Bukan hanya Badan Pangan saja yang turun, tapi hampir seluruh Kementerian/lembaga tahun 2025 anggarannya turun. Mungkin persiapan untuk program bapak presiden yang baru kaitan dengan makan gratis,” ujarnya di Jakarta, Senin (29/7).

Edhy merinci, pihaknya telah meracik strategi untuk menggelontorkan dana yang berkurang tersebut ke sejumlah pos belanja Bapanas.

Pertama, digunakan untuk program ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas sebesar Rp 212,8 miliar. Itu akan dibagi untuk kegiatan pemantapan ketersediaan dan stabilisasi pasokan dan harga pangan yang ada di Deputi I sebesar Rp 87,9 miliar.

Kemudian, pengendalian kerawanan pangan dan gizi, pemantapan kewaspadaan pangan dan gizi di Deputi II sebesar Rp 56,8 miliar. Serta pemantapan penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan yang akan dilaksanakan oleh Deputi III sebesar Rp 68,1 miliar.

Berikutnya, lanjut Edhy, program dukungan manajemen di Sekretariat Utama sebesar Rp 117,1 miliar yang terdiri dari gaji dan operasional perkantoran, belanja mengikat sebesar Rp 79,1 miliar serta dukungan manajemen dan teknis lainnya sebesar Rp 38 miliar.

“Kami juga telah mengusulkan tambahan anggaran untuk bantuan cadangan pangan kepada pemerintah sekitar Rp 20,2 triliun,” tandasnya. (kontan)

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved