Kunci Jawaban
Kunci Jawaban PKN Kelas 5 Halaman 5 11 12 13, Pancasila dan Para Tokoh
Simak pembahasan kunci jawaban PKN (Pendidikan Pancasila) kelas 5 Kurikulum Merdeka halaman 5 11 12 13, Pancasila dan Para Tokoh
Penulis: I Made Wira Adnyana Prasetya | Editor: I Made Wira Adnyana Prasetya
TRIBUN-BALI.COM – Maju terus pantang mundur! Simak pembahasan kunci jawaban PKN (Pendidikan Pancasila) kelas 5 Kurikulum Merdeka halaman 5 11 12 13.
Pancasila dan Para Tokoh menjadi topik soal-soal di halaman ini.
Terdapat pembahasan kunci jawaban halaman 5 11 12 13.
Kunci jawaban pada artikel ini bersifat alternatif/refrensi, artinya tiap murid bebas memiliki jawaban lain sesuai pemahaman masing-masing.
Keseluruhan kunci jawaban ini juga diperuntukan untuk orangtua sebagai pencocok jawaban untuk para murid.
Berikut kunci jawaban matematika kelas 5 Kurikulum Merdeka halaman 5 11 12 13.

Baca juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 49 50 51 52, Faktor Persekutuan
Ayo, Berpendapat
Kunci jawaban halaman 5
Kutipan Tokoh
“Negara Indonesia Merdeka berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa” (Soekarna, 1945)
Setujukah kalian dengan kutipan tokoh diatas?
Jawaban:
Saya setuju dengan kutipan Soekarno, "Negara Indonesia Merdeka berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa." Pernyataan ini mencerminkan dasar ideologis yang sangat penting bagi Indonesia sebagai negara yang pluralistik. Asas Ketuhanan Yang Maha Esa, sebagaimana tercantum dalam Pancasila sebagai dasar negara, tidak hanya menekankan penghormatan terhadap berbagai agama dan keyakinan yang ada di Indonesia, tetapi juga menegaskan bahwa negara ini didirikan atas dasar nilai-nilai spiritual dan moral.
Selain itu, asas ini juga memberikan landasan moral yang kuat bagi penyelenggaraan negara dan kehidupan berbangsa. Dengan menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai salah satu pilar utama, Indonesia mengakui bahwa kehidupan bernegara tidak hanya berkutat pada aspek material dan duniawi, tetapi juga harus dipandu oleh nilai-nilai spiritual dan etika. Ini penting untuk menjaga keseimbangan dalam pembangunan nasional, di mana aspek moral dan spiritual tidak diabaikan dalam mengejar kemajuan ekonomi dan teknologi.
Di tengah keberagaman etnis, budaya, dan agama yang ada di Indonesia, asas Ketuhanan Yang Maha Esa juga berfungsi sebagai perekat yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia. Ini memberikan rasa aman dan penghormatan bagi setiap individu untuk menjalankan keyakinan agamanya masing-masing tanpa diskriminasi, sehingga memperkuat solidaritas dan harmoni sosial.
Oleh karena itu, asas Ketuhanan Yang Maha Esa dalam konteks kemerdekaan Indonesia tidak hanya relevan, tetapi juga krusial dalam menjaga keberagaman dan keutuhan bangsa.

Baca juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 42 43 44 45 46, Menemukan Faktor dari 18
Ayo, Bercerita
Kunci jawaban halaman 11
Berdasarkan komik Pancasila yang sudah kalian baca, ceritakan hal menarik yang kalian temukan dari cerita tersebut! Kalian juga diperbolehkan untuk menceritakan pengalaman menarik yang pernah kalian alami terkait dengan proses musyawarah atau diskusi dengan teman atau keluarga. Selamat bercerita!
Jawaban:
Dalam cepen komik tersebut terlihat jelas tentang pengamalan nilai musyawarah atau bisa kita simpulkan pengalamalan sila ke 4.
Diman kadir tidak semerta-merta langsung menjadi ketua kelas atas saran temennya namun berdasarkan hasil voting/musyawarah,
Terlihat pula bahwa ada beberapa siswa yang menyarankan ketua kelas selain kadir, maka dari itu peran bapak guru menajdi seorang penengah, dan membuat jalan keluar berupa musyawarah/voting supaya semua orang mendapat hak untuk memilih
Baca juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 49 50 51 52, Faktor Persekutuan
Pembelajaran Alternatif
Kunci jawaban halaman 12
Silakan cari lima buah balok kayu berukuran pendek kemudian susun dengan rapi dan ambil balok yang berada di paling bawah hingga terjatuh. Kemukakan pendapatmu, jika balok kayu tersebut merupakan lima nilai sila Pancasila!
Jawaban:
Misalkan lima balok kayu yang disusun rapi tersebut melambangkan lima sila dalam Pancasila. Jika kita menarik balok yang berada di paling bawah hingga semua balok terjatuh, ini dapat diibaratkan dengan situasi ketika salah satu sila Pancasila diabaikan atau tidak diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," sering dianggap sebagai dasar utama yang mendukung semua sila lainnya. Jika nilai-nilai agama dan spiritualitas yang terkandung dalam sila ini diabaikan, maka dasar moral dan etika yang mendasari hukum dan kebijakan negara bisa runtuh. Hal ini dapat mengarah pada ketidakadilan, ketidakharmonisan, dan hilangnya toleransi antar umat beragama.
Ketika salah satu nilai dalam Pancasila tidak dihormati atau diterapkan, hal ini dapat menyebabkan ketidakstabilan dan konflik dalam masyarakat. Misalnya, tanpa penerapan "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," ketimpangan sosial bisa semakin melebar, memicu ketidakpuasan dan potensi kerusuhan sosial.
Dengan demikian, setiap sila dalam Pancasila saling mendukung dan menguatkan. Melemahkan atau mengabaikan salah satu sila sama saja dengan meruntuhkan fondasi negara, yang dapat menyebabkan keruntuhan nilai-nilai luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga dan menerapkan semua sila Pancasila secara seimbang dan utuh demi kelangsungan dan keutuhan bangsa Indonesia.
Baca juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 42 43 44 45 46, Menemukan Faktor dari 18
Ayo, Mencari Tahu
Kunci jawaban halaman 13
Kalian akan menyusun pertanyaan mengenai Pancasila dan sejarahnya dibimbing oleh bapak/ibu guru.
Jawaban:
1. Bagaimana proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia?
2. Siapa saja tokoh yang berperan penting dalam merumuskan Pancasila?
3. Apa makna dari masing-masing sila dalam Pancasila?Jika sudah Menyusun
pertanyaan, kalian dapat mencari jawabannya melalui berbagai sumber, seperti penggalian informasi melalui buku maupun internet.
Jawaban:
1. Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dimulai dengan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Maret 1945 oleh pemerintah Jepang. BPUPKI bertugas untuk mempersiapkan dasar-dasar bagi kemerdekaan Indonesia. Pada sidang pertama BPUPKI tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945, muncul berbagai usulan mengenai dasar negara dari tokoh-tokoh seperti Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Soekarno kemudian mengusulkan lima sila yang dinamakan Pancasila pada 1 Juni 1945, yang akhirnya diterima sebagai dasar negara pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945.
2. Ir. Soekarno, Muhammad Yamin, Dr. Soepomo, Drs. Mohammad Hatta, dan Mr. Ahmad Subardjo
3. Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa dan kebebasan setiap warga negara untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Persatuan Indonesia: Menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, serta mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan individu atau golongan.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Mengedepankan demokrasi yang berdasarkan pada musyawarah untuk mufakat serta mengutamakan kepentingan rakyat.
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban setiap warga negara serta menjamin keadilan sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.
(*)
50 Soal dan Jawaban UTS/UAS Sejarah Kelas 12 Tahun 2025 Pilihan Ganda |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 139 140, Kurikulum Merdeka: Mengukur Luas Lantai |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 137 138, Kurikulum Merdeka: Latihan |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 135 136, Kurikulum Merdeka: Menghitung Banyak Ubin |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 Halaman 130 134, Kurikulum Merdeka: Menentukan Keliling Bangun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.