bisnis
OJK Optimistis Kualitas Kredit UMKM Membaik & Rasio NPL Terjaga Hingga Akhir Tahun
Di periode yang sama, LaR kredit UMKM terus mengalami tren penurunan yaitu menjadi sebesar 13,50?ri Mei 2024 di level 13,83%.
TRIBUN-BALI.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tetap optimistis rasio NPL kredit UMKM tetap bakal terjaga hingga akhir tahun.
Padahal saat ini, kualitas kredit segmen UMKM sedang tidak baik-baik saja. Hingga Juni 2024, OJK mencatat NPL gross UMKM sebesar 4,04 persen, tercatat sudah menurun dibandingkan dengan bulan Mei 2024 sebesar 4,27%.
Di periode yang sama, LaR kredit UMKM terus mengalami tren penurunan yaitu menjadi sebesar 13,50?ri Mei 2024 di level 13,83%.
Ditambah, ini sudah semakin mendekati level sebelum pandemi pada akhir 2019 di level 12,74%. “Meskipun NPL nya masih tergolong meningkat secara yoy,” ujar Kepala Ekeskutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, Minggu (11/8).
Baca juga: PASCA Mundurnya Disel Astawa, PDIP di Pilkada Badung Berpotensi Akan Lawan Kotak Kosong?
Baca juga: VA Menang Lelang Villa di Canggu, 14 Agustus 2024 PN Denpasar Lakukan Eksekusi
Dian pun mengatakan, tren adanya perbaikan, baik itu NPL maupun LaR, mengindikasikan bahwa ke depannya kualitas kredit UMKM akan tetap terjaga bahkan membaik, tentunya dengan dukungan dari berbagai pihak.
Ia juga menyadari risiko inheren kredit UMKM memang lebih tinggi dibandingkan kredit korporasi maupun rumah tangga. Alasannya, bisnis UMKM lebih sensitif terhadap perubahan kondisi ekonomi dan daya beli masyakarat.
Selain itu, Dian mengatakan, pertumbuhan kredit UMKM yang mengalami perlambatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, serta berakhirnya relaksasi restrukturisasi kredit terkait pandemi Covid19, menyebabkan rasio NPL kredit UMKM mengalami peningkatan.
Namun demikian, Ia menegaskan peningkatan NPL pada kredit UMKM telah dapat diprediksi sebelumnya dan sudah dimitigasi oleh bank melalui pembentukan cadangan yang cukup, sehingga tingkat rasio NPL UMKM masih tergolong dalam acceptable level. (kontan)
TUMBUH 10 Persen Produksi Tahu-Tempe, Butuh 3,4 Juta Ton Per Tahun, Dampak Harga Beras & Daging Naik |
![]() |
---|
Industri Furnitur Diprediksi Tumbuh Moderat, Simak Alasannya Berikut Ini |
![]() |
---|
RUPIAH Anjlok ke Rp16.601 Per Dolar AS, Simak Alasannya! |
![]() |
---|
Motor Listrik Harapan Masa Depan & Ramah Lingkungan, Maka Motors Liat Potensi Pasar Tinggi di Bali |
![]() |
---|
Gabungkan Konsep Skandinavia, Jepang dan Bali dalam Sebuah Hunian, Hadirkan Nuansa Rumah Nyaman! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.