Berita Bali

MRT Prioritas untuk Turis! Dishub Bali Akui Tak Ada Pilihan, Sebut Solusi Satu-satunya Atasi Macet

MRT akan dibangun di Bali sebagai solusi kemacetan. Layanan akan diberikan kepada turis kemudian kepada masyarakat Bali.

Tribun Bali/ Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
PROYEK MRT - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta saat memberi keterangan kepada awak media, Sabtu (17/8). MRT akan dibangun di Bali sebagai solusi kemacetan. Layanan akan diberikan kepada turis kemudian kepada masyarakat Bali. Otoritas perhubungan ini menyatakan, tak ada pilihan lain selain membuat MRT untuk atasi macet di Bali.  

TRIBUN-BALI.COM - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta mengakui pembangunan MRT (Mass Rapid Transit) dan LRT (Light Rail Transit) membutuhkan biaya yang mahal.

MRT akan dibangun di Bali sebagai solusi kemacetan. Layanan akan diberikan kepada turis kemudian kepada masyarakat Bali. Otoritas perhubungan ini menyatakan, tak ada pilihan lain selain membuat MRT untuk atasi macet di Bali.

“Iya, kami sudah sadar itu sepenuhnya dari awal. Nah karena itu perhitungannya harus benar ya kami harus menghitung dengan baik supaya tidak menjadi beban," ujarnya, Sabtu (17/8).  

Baca juga: KISAH Putra-putri Bali Pencetak Sejarah di IKN Saat Kemerdekaan RI ke-79, Eci Kehabisan Kata-kata

Baca juga: PENEMBAK Misterius Rumah Anggota DPRD Badung, Nyoman Artawa Minta Perlindungan, Duga Motif Politik!

"Kami sudah memastikan bahwa apapun yang dilakukan di Bali, berkaitan dengan rencana public transportasi ini memang sedapatnya adalah tidak membebani APBD,” demikian sambungnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi mengingatkan Bali soal pembangunan MRT/LRT. Jokowi mengatakan Bali harus berhati-hati serta menghitung seluruh biaya pembangunan dengan cermat.

Selain memperhatikan biaya pembangunanya, saat membangun LRT/MRT ini Bali harus memiliki biaya operasional besar setiap tahunnya, dengan kata lain membutuhkan APBD yang besar.

Oleh sebab itu, Samsi Gunarta mengatakan untuk pembangunan MRT ini pihaknya mendorong investasi. Sementara terkait ground breaking akan dipastikan agar investor segera melakukannya pada September 2024.

Kata dia, kritik dari presiden menjadi catatan untuk bersama-sama bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari rencana investasi MRT ini. Ia menjelaskan, kegunaan MRT yang pertama adalah melayani wisata.

Jadi, kata Samsi lebih baik dipersiapkan lebih dulu untuk komersial. “Karena wisata ini yang sebetulnya tinggi nah kemudian nanti dari layanan ini kami akan spill kepada masyarakat,” demikian ia memaparkan.

Pemprov Bali juga sedang merancang bagaimana caranya agar masyarakat Bali bisa menggunakan MRT. Kata dia, MRT cara satu-satunya atasi kemacetan di Bali. “Kami nggak punya pilihan,” pungkasnya. (sar)


Maksimalkan Investor

Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan, proyek MRT sudah didesain sedemikian rupa.  Kata dia, Pj Gubernur Bali dibantu Pemerintah Pusat berkolaborasi untuk memaksimalkan peran investasi swasta dalam pembangunan MRT ini. Ia mengatakan, untuk biaya operasional akan berasal dari investor karena proyek ini dibangun oleh swasta.

“Mereka (investor) mengeluarkan banyak uang. Tentu mereka harus diberi kesempatan untuk operasional supaya modal mereka kembali. Tentu saja peringatan presiden tetap penting. Kan beliau kepala pemerintahan yang punya pengalaman panjang soal itu,” demikian papar Dewa Indra. (sar)


 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved