UMKM Bali
UMKM Bali Nasi Kuning Bu Musri: Kisah Perjalanan dan Dedikasi Selama 23 Tahun
Setiap harinya, Bu Musri bersama keluarganya memulai aktivitas usaha mereka dengan penuh dedikasi dan kerja keras.
Penulis: I Made Wira Adnyana Prasetya | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Seiring bertambahnya usia, Bu Musri mengakui bahwa kemampuan fisiknya tidak seperti dulu.
"Ya seadanya saja, saya sudah berumur ngga kaya dulu, jadi ngga bisa bikin banyak-banyak juga, ya menyesuaikan lah” ujarnya.
Meski begitu, kualitas dan cita rasa nasi kuning yang disajikan tetap terjaga.
Pelanggannya bervariasi, mulai dari anak-anak, orang tua, hingga tukang-tukang yang mencari sarapan.
"Para tukang biasanya senang beli di sini karena porsinya banyak. Satu porsi nasi kuning mulai dari Rp 5.000 saja. Jajan-jajan seperti donat, sumping, gorengan ote-ote, pisang goreng, dan tahu isi hanya seharga seribuan," tambahnya.
Bu Musri menjalankan usaha ini dengan penuh kasih sayang dan bantuan dari keluarganya.
Ia sendiri yang melayani pelanggan, sementara suami dan anak-anaknya membantu dalam proses memasak.
Dengan semangat yang tak pernah padam, Bu Musri terus melanjutkan usaha ini, memberikan sarapan yang lezat dan terjangkau bagi warga sekitar.
UMKM Nasi Kuning Bu Musri bukan hanya sekadar usaha kuliner, tetapi juga menjadi simbol dedikasi, ketekunan, dan cinta keluarga yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Bagi Bu Musri, setiap porsi nasi kuning yang ia sajikan adalah cerminan dari kerja keras dan keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggannya.
Semoga usaha ini terus berjalan dan menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya.(*)
Kumpulan Artikel UMKM
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.