HUT Kemerdekaan RI

KISAH Pegiat Dekorasi HUT Kemerdekaan RI di IKN, Gus Ari Beberkan, Hingga Terlibatnya Seniman Ubud

Untuk mempertahankan kesegaran janur, ia mengaku ada teknik khusus yang dilakukan. Apalagi IKN berada di garis katulistiwa dengan panas

Agus Aryanta/Tribun Bali
Ida Bagus Gede Ari Artana. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Terlibatnya seniman Bali pada Perayaan HUT RI ke-79 di IKN, menjadi kebanggaan tersendiri.

Pasalnya tidak hanya seniman dari Ubud, seniman yang berasal dari Kelurahan Kapal dan Desa Gulingan, Mengwi juga ikut serta pada pelaksanaan  dekorasi artistik di IKN.

Bahkan seniman dari Banjar Lebah Sari, Desa Gulingan, Mengwi, yakni Ida Bagus Gede Ari Artana yang memimpin semua seniman dekorasi termasuk seniman Ubud, Gianyar, yang tergabung dalam Sri Melanting Art.

Dari 15 seniman yang berangkat, pria yang akrab disapa Gus Ari itu yang membagi tugas para seniman sesuai dengan tupoksinya.

Ditemui dikediamannya, Gus Ari mengaku bahwa pada dekorasi di IKN itu dimenangkan oleh Pacto Covex/ PT Era Gemilang Perkasa sebagai eksekutornya.

Bahkan PT Era Gemilang Perkasa memiliki tiga vendor yakni Suryo Dekor, Arsindo dan Gus Ari atau dirinya sendiri.

Baca juga: Kelurahan Panjer Denpasar Gelar Pendataan Penduduk Non Permanen, 92 Orang Belum Kantongi Surat

Baca juga: Waspadai Wabah Mpox, Penumpang Internasional Akan Discreening di Bandara Ngurah Rai

Tim Gus Ari yang sebelumnya berangkat ke IKN, untuk dekorasi HUT Kemerdekaan RI Ke-79 saat ditemui Rabu 21 Agustus 2024.
Tim Gus Ari yang sebelumnya berangkat ke IKN, untuk dekorasi HUT Kemerdekaan RI Ke-79 saat ditemui Rabu 21 Agustus 2024. (Agus Aryanta/Tribun Bali)

"Jadi Suryo Dekor dan Arsindo mengerjakan rangkaian bungan dan lanscape sedangkan saya mengerjakan Janur dan Penjor," ujarnya.

Pada proses pengerjaan dekorasi itu, Owner Bali Kui Dekorasi  pun menurunkan 15 seniman termasuk mengajak Anak Agung Gde Raka Yudhi Pratama dan teman-temannya di Ubud Gianyar. Dua orang khusus dikerjakan untuk membuat penjor, mengingat penjor yang dibawa merupakan penjor setengah jadi. Sedangkan sisanya termasuk dirinya sendiri mengerjakan ulatan janur.

Menurutnya  pengerjaan ulatan janur dibagi-bagi. Seniman dari Mengwi mengerjakan atau mendekorasi Istana dan Luar Istana, sedangkan seniman dari Ubud mengerjakan hall untuk backdrop.

"Kami melibatkan Anak Agung Gde Raka Yudhi Pratama sebagai tim saya, berada di tim Gus Ari. Jadi semua yang beliau kerjakan atas perintah saya. Termasuk juga desainnya dari PT yang menaungi  saya, sehingga kami hanya eksekutor saja," ucapnya. 

Gus Ari yang sudah dari tahun 2016 silam menggeluti dekor ulatan janur itu, mengaku dari 100 persen pengerjaan, pihaknya sendiri hanya mengerjakan tidak lebih dari 10 persennya. Hal itu karena dekorasi janur hanya sebagai dasar dari rangkaian bunga.

"Mungkin kalau anyaman janurnya lebih banyak  mimbar kehormatan pada perayaan HUT RI di IKN.  Karena pembuatan sayap garuda. Di sana anyaman janurnya lebih banyak dari pada porsi bunganya," tegas Gus Ari sembari mengatakan namun setiap rangkaian bunga, di pilarnya ada rangkaian janurnya.

Terkait dengan penjor, dirinya membawa empat penjor raksaksa. Bahkan panjang penjor yang dibuat itu mencapai tinggi 17 meter.

Diakui dalam proses dekor, pihaknya membawa janur dari Bali, hanya saja pengerjaannya dilakukan di IKN. Semua itu pun dilakukan untuk menjaga kesegaran janur itu sendiri.

"Memang kami dituntut agar ulatan janur masih tetap segar. Sehingga kita siasati membuat disana. Kalau rangkaian kita kirim dari Bali, sampai sana sudah kering," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved