Berita Bali

Sampah Sisa Bongkar Bangunan Pantai Bingin Masih Berantakan, Kasatpol Bali Ungkap Alasannya

Sampah Sisa Bongkar Bangunan Pantai Bingin Masih Berantakan, Kasatpol Bali Ungkap Alasannya

Ida Bagus Putu Mahendra
Kasatpol PP Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi. Sebut akan koordinasi dengan KPU dan Bawaslu Bali soal pemasangan APK. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Beredar di media sosial, sampai sisa pembongkaran bangunan di Pantai Bingin Badung masih terlihat berserakan diseputaran lokasi. Terlihat sampah tersebut terdiri dari puing-puing bangunan seperti beton dan kayu. 

Menanggapi hal tersebut, Kasatpol Pol PP Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi mengatakan ia sudah mendapatkan laporan dari Satpol PP Badung atas perintah Bupati, katanya sudah dibersihkan hari Sabtu kemarin. 

“Itu kan sampah itu tidak murni dari hasil pemongkaran, itu kan juga sampah kiriman juga, tapi sudah memang dibersihkan hari Sabtu kemarin, tidak ada masalah. Musim hujan itu, apalagi ada gelombang tinggi, pasti arahnya kan ke Kuta, Jimbaran, Canggu, itu kan sampah kiriman kebanyakan memang, bukan sampah dari kita,” kata, Dharmadi pada, Senin 10 November 2025 saat ditemui di Kantor DPRD Bali. 

Baca juga: BUKA PINTU MENDADAK, Gadis 18 Tahun Tewas, Kecelakaan Tragis di Jembrana Renggut 2 Nyawa

Sampah puing bangunan masih dalam proses pembersihan dan penataan. Pembersihan memang kewijakan dan kewenangan Pemerintah Kabupaten Badung untuk membereskan sampai tuntas. Ketika ditanya apakah sampah ini dibawa ke TPA Suwung? Dharmadi mengaku tak mengetahui hal tersebut. 

“Nah ini, Badung, saya tidak tahu itu, Badung punya kewenangan, saya tidak mau mencari itu, yang pasti masih dalam proses sampai tuntas pemongkaran,” bebernya. 

Targetnya pembersihan sebenarnya selama satu bulan, namun faktanya kan ternyata medannya sangat sulit, sehingga lebih daripada satu bulan, hampir dua bulan pengerjaan pembersihan. 

Baca juga: TEWAS Dihadapan Sahabat, Serempetan Berujung Dilindas Truk di Jalur Tengkorak Jembrana

“Kalau puing-puing ya, itu kan puing beton, enggak mungkin dia lari-larikan puing beton, itu kan sampah lain itu. Lihat lah ini, lihat gambarnya itu. Misalkan sampah batang  pohon, memang di sana ada batangan pohon, kan enggak ada. Iya kan?,” imbuhnya. 

Sepanjang musim hujan dan arah angin sampah mengarah ke wilayah tersebut dan setiap saat dibersihkan. Juga di Kuta dipasang alat berat untuk mempercepat proses pembersihan. Resiko wilayah-wilayah pesisir tidak hanya di daerah Badung, di daerah lain juga sama kondisinya. 

“Pembersihan, nanti setelah itu pembersihan, saya dengar-dengar setelah pembersihan baru penataan. Entah untuk apa kan, yang pasti untuk publik ya, bukan disewakan kemana, enggak, tidak ada itu, enggak benar itu isunya,” tutupnya. 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved