KTT IAF & HLF MSP

Halau Ancaman Penyusup, TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Amankan Perairan Bali Untuk IAF dan HLF MSP

pengamanan ini menjadi instrumen penting multilateralisme inklusif berjejaring pemangku kepentingan global yang dihadiri negara-negara sahabat. 

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Danguskamla Koarmada II Laksma TNI Teguh Prasetya, S.T., M.M, saat inspeksi pasukan pengamanan Forum Tingkat Tinggi IAF ke-2 dan HLF MSP - Halau Ancaman Penyusup, TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Amankan Perairan Bali Untuk IAF dan HLF MSP 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - TNI Angkatan Laut mengerahkan 3 kapal perang untuk mengamankan wilayah perairan di seputaran Pulau Bali di tengah perhelatan High-Level Forum on Multi Stakeholder Partnerships (HLF MSP) dan Indonesia Africa Forum (IAF) Ke-2 tahun 2024. 

Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Koarmada II Laksma TNI Teguh Prasetya, S.T., M.M., menerjunkan ratusan prajurit dan alutsista. 

Sebanyak 742 prajurit yang terdiri dari staf Satgasla 80 orang, ABK KRI 407 orang, Crew Heli 10 orang, Kopaska 45 orang, Penyelam 40 orang, tim kesehatan 10 orang, dan unsur lainnya 150 orang.

Adapun unsur-unsur Koarmada II yang terlibat dalam pengamanan laut Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 di antaranya KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Ahmad Yani-351, KRI Untung Suropati-372, satu Heli Panther AS 565 MBE dan tiga Sea Rider

Baca juga: Satgas Udara Siap Amankan Langit Bali Selama Penyelenggaraan HLF MSP dan IAF ke-2

"TNI AL melaksanakan pengamanan laut meng-cover seluruh Perairan Bali, gunanya untuk merespon segala kedaruratan, terutama yang mengarah pada gangguan dan ancaman terhadap pelaksanaan KTT IAF 2024," ujar Laksma Teguh yang juga selaku Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla).

Dalam memastikan kesiapan dan kelengkapan seluruh prajurit Jalasena, pada pengamanan VVIP unsur-unsur yang tergabung dalam Satuan Tugas Laut (Satgasla) melaksanakan Apel Gelar Pasukan di Pelabuhan Tanjung Benoa Bali, pada Sabtu 31 Agustus 2024.

"Unsur-unsur Satgasla selain sebagai unsur SAR, evakuasi VVIP, juga ditugaskan untuk menutup peluang penyusupan ancaman keamanan yang datang dari dan lewat laut. Selain KRI, Satgasla juga mengerahkan armada tercanggihnya, yaitu heli untuk menangani evakuasi udara," bebernya. 

Menurutnya, pengamanan ini menjadi instrumen penting multilateralisme inklusif berjejaring pemangku kepentingan global yang dihadiri negara-negara sahabat. 

"Ancaman itu bisa merusak kewibawaan pemerintah, pengamanan ini untuk menjaga kehormatan dan citra bangsa, konsen kita adalah Satgas Pamlaut menjaga keamanan perairan Bali dari barat, selatan, timur, kita tahu timur adalah bagian dari jalur ALKI 2, tidak boleh dianggap suatu hal yang tidak menjadi perhatian khusus," bebernya. 

"Ancaman dari kemanan tidak serta merta dari darat tapi juga udara dan laut," pungkas Danguskamla Koarmada II. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved