Berita Bali
Peletakan Batu Pertama Mega Proyek Bali Urban, Kereta Bawah Tanah Beroperasi 2031 di Bali
Upacara Ngeruwak atau peletakan batu pertama bertempat di Sentral Parkir Kuta, Kuta, Badung, pada Rabu Wage 4 September 2024 pagi.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
“Untuk keseluruhan Fase 1 dan Fase 2 akan beroperasi penuh pada akhir 2031,” tegasnya.
Fase 1 diperkirakan akan lebih lambat dikarenakan kondisi bawah tanahnya adalah berbatu keras.
Sedangkan, fase 2 kondisi tanah adalah kapur atau alluvial sehingga akan lebih cepat dan mudah proses pengeborannya.
Total nilai investasi untuk kedua fase pertama mencapai USD 10.8 miliar dan untuk keseluruhan empat fase adalah USD 20 miliar.
Selain itu, Ari menambahkan, guna menjaga momentum harapan masyarakat Bali yang tinggi terhadap solusi kemacetan yang parah dan sudah di atas toleransi, pihaknya akan mendatangkan 10 Tunnel Boring Machine (TBM) untuk proyek ini yang sepenuhnya dibiayai oleh PT BIP sebagai partner investor.
Menurut Ari, proyek ini mengedepankan konsep pembangunan berkelanjutan yang sejalan dengan nilai-nilai Tri Hita Karana, yaitu menjaga keseimbangan hubungan dengan Sang Pencipta, sesama manusia, dan alam.
Dalam mewujudkan komitmen ini, Bali Urban Subway akan menggunakan kontruksi infrastruktur bawah tanah yang dinilai paling sesuai dengan kondisi geografis dan budaya Bali, serta menjaga keasrian lingkungan.
Sementara Managing Director PT SBDJ, Pasek Senjaya, mengungkapkan masyarakat tak perlu khawatir mengenai potensi gangguan pada sumur pipa bor air tanah akibat pelaksanaan proyek ini, khususnya pada ruang bawah tanah.
“Kami akan bekerja sama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) untuk meningkatkan kapasitas sistem penyediaan air minum kepada rumah-rumah di sekitar jalur pembangunan Bali Urban Subway ini dan juga akan dilakukan perluasan jaringan pipa primer serta sekunder secara bersamaan dengan pembangunan terowongan.”
“Langkah ini akan memastikan masyarakat tetap mendapatkan akses ke air bersih, membantu mencegah penurunan muka air tanah, dan pencemaran. Upaya ini juga akan mencegah potensi kebocoran distribusi pipa air bersih sehingga distribusi menjadi lebih efisien dan optimal,” lanjut Pasek.

"Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan penuh, khususnya kepada Pemprov Bali, Pemda Badung dan kepada para pelingsir (tetua) adat, yang terus mendampingi dan membimbing kami dalam mewujudkan proyek ini," ujar Ari.
Bali Urban Subway diharapkan tidak hanya memberikan solusi transportasi, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Bali, serta menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
“Proyek ini adalah wujud komitmen untuk membangun Bali yang lebih baik, modern, dan berkelanjutan,” tandasnya.
Beda dengan MRT dan LRT
Selama ini banyak yang bertanya-tanya perbedaan MRT, LRT, dan Subway yang akan dibangun di Bali. Lalu apa perbedaannya?
Ari menjelaskan, MRT merupakan singkatan dari Mass Rapid Transit, kemudian LRT singkatan dari Light Rail Transit.
Subway di Bali ini dapat berupa Mass atau Light Rail.
Sementara pembangunan subway yang sedang berlangsung di Jakarta itu adalah Mass untuk di bawah jalan, dan Light berada di atas jalan.
SK Pemecatan Mantan PPPK Digugat di Bali, Sidang Perdana Digelar di PT TUN Mataram |
![]() |
---|
LOLOS! 8 Personel Polda Bali Tergabung Dalam Pasukan Perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah |
![]() |
---|
8 Personel Polda Bali Gabung Pasukan Perdamaian PBB di Republik Afrika Tengah |
![]() |
---|
Kinerja Perbankan Umum dan BPR Tunjukan Pertumbuhan Positif, Penyaluran Kredit Capai Rp116 Triliun |
![]() |
---|
2 Pencopet Turis Australia Berhasil Ditangkap Polsek Kuta, Modus Pura-pura Minta Rokok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.