Kualfikasi Piala Dunia 2026
Striker Garuda Ragnar Oratmangoen Siapkan Selebrasi Khusus Jelang Timnas Indonesia vs Australia
Ragnar Oratmangoen telah menyiapkan selebrasi khusus jika cetak gol ke gawang Australia dalam matchday kedua ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Ketajaman mereka berkurang setelah striker andalan, Kusuni Yengi, harus absen karena kartu merah di laga kontra Bahrain.
Sebagai penggantinya, Arnold memanggil John Iredale, yang belum mencetak gol musim ini dari tujuh laga di Liga Denmark.
Ini tentunya menjadi keuntungan tersendiri bagi tim Garuda.
Pasukan Shin Tae-yong telah menunjukkan kemampuan disiplin dalam bertahan saat menahan Arab Saudi.
Dalam fase bertahan, pakem permainan timnas Indonesia bertransformasi menjadi 5-4-1, dan saat memegang bola, mereka tampil dengan skema 3-4-3.
“Kami nyaris selalu punya lima pemain belakang dalam fase bertahan. Namun, dalam fase menyerang kami bermain dengan tiga bek. Kami bisa memanfaatkan bek sayap kami,” kata Shin Tae-yong usai laga versus Arab Saudi.
STY pastinya akan menginstruksikan pola serupa: disiplin bertahan dan menyiapkan serangan langsung.
Pola ini juga yang diterapkan Bahrain dan membuat Australia frustrasi.
Pundit Vince Rugari menulis di Sydney Morning Herald bahwa Australia memang tim yang kurang memiliki insting untuk tampil dominan dan menyerang.
"Mereka jauh lebih nyaman bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik melawan negara-negara besar, seperti yang mereka lakukan di Piala Dunia terakhir," tulisnya, dikutip dari situs Kompas.com.
"Ketika mereka harus membongkar pertahanan tim yang bermain defensif, mereka sepertinya tidak tahu caranya dan akhirnya hanya mengandalkan set-piece, umpan panjang, crossing, dan umpan diagonal daripada menggunakan metodologi berbasis penguasaan bola yang sesungguhnya," tambahnya.
Jika pelatih STY dapat mengantisipasi hal tersebut, bukan tidak mungkin peluang menang bisa diraih oleh tim Garuda.

Dan itu akan menjadi kado sangat indah bagi pendukung timnas, mengingat selama ini Garuda belum pernah menaklukkan Kangguru.
Dari sembilan duel terakhir, Indonesia belum pernah menang, dengan delapan kali kalah dan sekali seri.
Satu-satunya hasil seri 0-0 terjadi di era Boaz Solossa dkk pada laga Kualifikasi Piala Asia di SUGBK pada Januari 2009.
Era baru kini telah tiba. Indonesia sekarang sangat pantas optimistis bisa mengakhiri kutukan tak pernah mengalahkan Australia.
Dan Ragnar serta para pemain lainnya sudah pantas juga menyiapkan selebrasi khusus jika mencetak gol nanti malam.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.