bisnis

BUMDes Peliatan Akan Kelola SPKLU, Deklarasi Menuju Kawasan Rendah Emisi Ubud

Selanjutnya BUMDes bertugas untuk memastikan bahwa Standar Pelayanan Minimum yang diberikan tetap sesuai dengan isi perjanjian kerjasama

Penulis: I Putu Darmendra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
ISTIMEWA
PELUNCURAN - Pemkab Gianyar dan Desa Peliatan mendeklarasikan Ubud sebagai kawasan rendah emisi. Deklarasi ini juga dirangkaikan dengan peresmian Electric Vehicle Battery Charging Station yang berlokasi di Desa Peliatan, Selasa (17/9). 

TRIBUN-BALI.COM - Pemkab Gianyar dan Desa Peliatan deklarasi menuju kawasan rendah emisi Ubud. Deklarasi ini juga dirangkaikan dengan peresmian Electric Vehicle Battery Charging Station yang berlokasi di Desa Peliatan, Selasa (17/9).

"Instalasi solar panel yang terhubung dengan EV charging station atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) di Pasar Peliatan akan dikelola oleh BUMDes. Pendapatan yang dihasilkan akan digunakan untuk perawatan fasilitas," ujar Perbekel Desa Peliatan, I Made Dwi Sutaryantha.

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM dan Tenaga Kerja Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan mengatakan, deklarasi Menuju Kawasan Rendah Emisi Ubud menunjukkan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam upaya mengurangi emisi karbon di Bali.

Baca juga: KRITIK De Gadjah Penggunaan Dana Hibah Jelang Pilkada, Jangan Pakai Uang Rakyat untuk Elektabilitas!

Baca juga: MISTERIUS, Siapa Pelaku yang Bekap Mulut Istri Eks Bupati Jembrana Hingga Tewas di Denpasar?

"Peluncuran instalasi solar panel yang terhubung dengan EV charging station di Pasar Peliatan adalah upaya pemerintah, masyarakat, dan mitra pembangunan seperti Koalisi Bali Energi Nol Bersih untuk menjawab kebutuhan atas lebih banyak charging station yang menggunakan sumber energi terbarukan,” ujarnya.

Deklarasi Menuju Kawasan Rendah Emisi Ubud memuat tujuh langkah yang akan diambil oleh pihak-pihak terkait untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Pertama pengurangan emisi, kedua promosi energi terbarukan, ketiga transportasi berkelanjutan, keempat pengelolaan sampah, kelima pendidikan dan kesadaran, keenam kolaborasi dan dukungan, dan ketujuh pengawasan dan evaluasi.

“Kami berharap bahwa langkah yang diambil oleh Desa Peliatan Ubud dan dukungan yang diberikan oleh Pemkab Gianyar untuk menjadikan Ubud sebagai kawasan rendah emisi dapat menjadi contoh baik bagi daerah-daerah lain di Bali,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Gianyar, Dewa Ngakan Ngurah Adi.

Country Director World Resources Institute (WRI) Indonesia, Nirarta Samadhi mendukung komitmen masyarakat Ubud mewujudkan kawasan rendah emisi, dengan menyediakan fasilitas solar panel dan EV charging station, serta business model yang akan diterapkan untuk mengelola fasilitas tersebut, yang diharapkan dapat diterapkan di desa-desa lain di Bali di masa yang akan datang.

"Untuk memastikan keberlanjutan, dan agar teknologi yang telah terpasang di Desa Peliatan dapat terawat dengan baik dan menghasilkan pendapatan bagi desa, WRI Indonesia bersama Electric Wheel-BTI Energy telah merumuskan bisnis model bagi BUMDes Peliatan sebagai penerima manfaat," jelasnya.

Skema yang ditawarkan adalah dalam bentuk Business to Business. BUMDes menyewakan lapak kepada penyedia baterai tukar dengan kontrak eksklusif satu sampai lima tahun.

Selanjutnya BUMDes bertugas untuk memastikan bahwa Standar Pelayanan Minimum yang diberikan tetap sesuai dengan isi perjanjian kerjasama. Dengan biaya pengadaan yang cukup terjangkau di rentang Rp 150-200 juta, dan estimasi omset setiap tahunnya yang bisa mencapai Rp 25-30 juta per tahun.

"Maka payback period diproyeksikan berkisar 5-8 tahun. Hal ini bergantung pada nilai tarif sewa yang akan dipatok oleh otoritas pengelola, kondisi pasar dan lokasi yang strategis," jelasnya.

“Dengan skema ini, kami berharap otoritas di desa-desa lain mau mengadopsi teknologi yang serupa, agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat lebih luas, dalam upaya bersama untuk mencari solusi dan menjalankan aksi mengurangi kemacetan, serta mewujudkan kawasan rendah emisi di Ubud,” ungkap Nirarta Samadhi. (ipd)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved