PON 2024
PON Terakhirnya, Maria Londa Kawinkan Emas Dua Nomor dan Pecahkan Rekor, Harap Siapkan Regenerasi
Di PON Terakhirnya, Maria Londa Kawinkan Emas Dua Nomor Sekaligus Pecahkan Rekor, Harap Siapkan Regenerasi
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, MEDAN - Meski di usia yang tidak muda lagi, performa atlet asal Bali, Maria Londa tak jua habis, setelah mempersembahkan emas untuk nomor lompat jauh, ia mengawinkan emas di nomor lompat jangkit.
Atlet berusia 34 tahun itu mendulang emas keduanya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 yang berlangsung di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center pada Senin 16 September 2024.
Dua emas yang dipersembahkan Maria Londa dalam PON kali ini sekaligus menjadi akhir perjalanannya dalam multi-event empat tahunan tersebut.
Sebab dalam PON tertuang regulasi batas usia maksimal dalam cabang olahraga atletik ialah 35 tahun. Kendati begitu, Maria Londa masih bisa mengikuti kejuaraan internasional seperti halnya SEA Games atau Asian Games.
Hingga saat ini belum ada atlet lain yang melampaui capaian lompatan Maria Londa.
Baca juga: Tren Prestasi Kontingen Bali Dalam PON XXI/2024, Meningkat Tapi Belum Menembus
Justru di usia kepala tiga ini dalam emas yang diraihnya pada nomor lompat jangkit juga memecahkan rekor PON yang diciptakannya saat PON XX 2021, Papua lalu.
Saat di PON XX 2021, Maria mampu melompat sejauh 13,68 meter. Sekarang rekor tersebut dipecahkan dengan lompatan sejauh 13,75 meter.
"Puji Tuhan untuk hasil ini. Bersyukur masih ada di titik ini suport yang luar biasa dari seluruh jajaran, baik dari rekan-rekan sesama atlet, PASI dan lainnya. Saya berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan itu," ungkap Maria Natalia Londa.
"Ini terakhir saya membela Bali di PON. Karena faktor usia di PON berikutnya sudah melewati batas. Saya berterima kasih untuk semua dukungan yang datang dari segala lini selama ini," imbuhnya
Meski begitu, Maria tetap memiliki kans untuk mengikuti kejuaraan bertaraf internasional, seperti halnya SEA Games apabila dipanggil Timnas.
Maria juga berharap regenerasi diperhatikan oleh pihak-pihak yang berwewenang sehingga kedepan cabor atletik melahirkan atlet-atlet berprestasi yang membawa harum nama Bali di kancah nasional maupun internasional.
"Saat ini sudah ada regenerasi atlet yang sangat baik, semoga mereka berlatih secara tekun dan memberikan yang terbaik untuk Bali," bebernya.
"Kalau saya, kalau dipanggil dan dikasi kepercayaan, saya siap ke SEA Games," imbuh Maria.
Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Bali I Nyoman Yamadhiputra turut berbangga dengan rekor yang dipecahkan Maria Londa dengan catatan 13,75 meter di akhir penampilannya di ajang PON
"Mudah-mudahan ini kado istimewa buat Maria, karena sebentar lagi mengakhiri karirnya. Ini rangakaian terbesar seumur hidup, bahwa Maria tidak terkalahkan dalam hal lompat jauh dan lompat jangkit. Tentunya ini kado istimewa," ucapnya.
Yama pun mengupayakan ada regenerasi termasuk salah satu atlet lompat jangkit, Rani yang pada PON XXI/2024 ini mencatatkan lompatan sejauh 12,26 meter yang diproyeksikan menjadi penerus Maria Londa
"Mudah-mudahan bisa mengikuti jejaknya. Rani juga akan dilatih oleh Maria. Semoga ke depannya Maria akan menularkan kemampuannya," tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.