PON 2024

Maria Londa Pertahankan Emas 5 Kali, Emas di Sumut Tahun Ini Jadi Persembahan Terakhir di Ajang PON

Atlet lompat jauh dan jangkit ternama asal Bali, Maria Natalia Londa mencatatkan prestasi yang sangat prestisius di cabang olahraga

ISTIMEWA
LOMPAT JAUH - Maria Natalia Londa saat melakukan lompat jauh di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Medan, Sumatera Utara, Kamis (12/9).  

TRIBUN-BALI.COM  - Atlet lompat jauh dan jangkit ternama asal Bali, Maria Natalia Londa mencatatkan prestasi yang sangat prestisius di cabang olahraga yang membesarkan namanya tersebut.

Atlet kelahiran Denpasar 29 Oktober 1990 ini mencatatkan total lompatan Maria Londa sejauh 6,44 meter.

Dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut, Maria kembali membuktikan superioritasnya dengan meraih medali emas di nomor lompat jauh putri yang berlangsung di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Medan, Sumatera Utara, Kamis (12/9).

Baca juga: Dominasi Mancanegara, Sampai Agustus 2024 Jumlah Wisatawan ke Bali Capai 15 Juta Lebih!

Baca juga: Prajurit Pamtas RI-RDTL Dikirim dari Bali, Dituntut Tak Hanya Jaga Perbatasan, Juga Bina Warga

Maria berhasil mengalahkan wakil dari Nusa Tenggara Barat, Rohani dengan lompatan sejauh 6,14 meter yang akhirnya meraih perak. Sedangkan medali perunggu diraih oleh Vinsensia dari Papua dengan lompatan berjarak 6,06 meter.

Dengan emas ini tercatat Maria sudah 5 kali beruntun meraih medali emas PON sejak PON edisi 2008 hingga 2024 ini atau berhasil mempertahankan prestasinya dalam kurun 15 tahun terakhir. Mulai dari PON 2008 Kalimantan Timur, PON 2012 Riau, PON 2016 Jawa Barat, PON 2020 Papua, dan PON 2024 Aceh-Sumut.

Di balik kabar bahagia ini, terselip kabar menyedihkan di mana saat Maria Londa mengungkapkan bahwa PON XXI/2024 ini merupapkan PON terakhirnya. "Ini PON terakhir dan emas kelima saya, karena di atletik untuk nomor lompat jauh batas umurnya 35 tahun," kata atlet berusia 33 tahun ini.

Di usia yang sudah senior, Maria bersyukur masih bisa mendapatkan lompatan jauh yang belum ada lawannya di ajang PON. Dirinya masih berpeluang mendulang emas di nomor lompat jangkit yang mulai dipertandingkan, Senin (16/9). 

"Masih dikasih izin sama Tuhan medali emas lompat jauh dipertahankan. Doakan saya di nomor lompat jangkit terakhir juga nanti agar raih emas juga untuk Bali," bebernya.

Dengan pensiunnya Maria londa, kepada atlet-atlet juniornya, ia berpesan agar tidak mudah menyerah dalam berjuang mencatatkan prestasi. "Planning setelah pensiun PON, semoga tetap dapat kepercayaan untuk event internasional," kata Maria.

Sementara itu, atlet panjat tebing andalan Bali, Desak Made Rita Kusuma Dewi tak kuasa menahan kesedihan, meski berhasil meraih medali perak.

Ia pun mengutarakan terima kasih yang mendalam atas doa dan dukungan banyak pihak serta permohonan maaf karena belum bisa membawa pulang medali emas

Memang dari awal mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut, Desak adalah salah satu atlet yang ditargetkan membawa pulang medali emas.

Namun, hal itu urung terwujud. Emas PON XX Papua yang Desak dapat ketika melawan Rajiah Salllsabillah di Big Final, kini di PON XXI Aceh Sumut direbut oleh Rajiah.

"Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada kedua orang tua saya, keluarga atas doa dan dukungannya, Pengurus Panjat Tebing, teman-teman dan seluruh masyarakat terima kasih atas doa dukungan kepada saya," ungkap Desak saat dijumpai Tribun Bali di Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Kota Banda Aceh, Rabu (11/9).

"Saya mohon maaf baru bisa berikan medali perak dan saya akan terus berusaha memberikan yang terbaik di Indonesia dan dunia," sambungnya sambil berkaca-kaca.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved