Pengeroyokan di Gianyar
Dedianus Korban Pengeroyokan Salah Sasaran di Gianyar, Pemuda yang Tewas Tanpa Tahu Kesalahannya
Ketua III Flobamora Bali, Marthen Rowa Kasedu menjelaskan, Dedianus baru bekerja di Bali selama enam hari
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kasus tewasnya Dedianus Kaliyo (19) seorang pemuda asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikeroyok oleh puluhan orang di Desa Bakbakan, Gianyar, Bali masih menyisakan misteri.
Bahkan disebutkan bahwa Dedianus merupakan korban salah sasaran.
Sebab akun Tiktok yang memprovokasi warga Gianyar, disebutkan bukan milik Dedianus.
Korban juga dikatakan tidak mengenal atau berhubungan sama sekali dengan akun @loghe dorih.
Baca juga: Korban Pengeroyokan di Gianyar Bali Sempat Sadar dan Beri Keterangan ke Polisi Sebelum Meninggal
Informasi dihimpun Tribun Bali, akun loghe dorin mencomot video milik Dedianus, dan menambahkan tulisan yang menghina masyarakat Bali.
Padahal dalam postingan asli Dedianus, ia tidak membuat tulisan caption apapun.
Ketua III Flobamora Bali, Marthen Rowa Kasedu menjelaskan, Dedianus baru bekerja di Bali selama enam hari.
Dan, ketika dia melihat iring-iringan masyarakat Bali menggelar upacara melasti, mendiang sangat kagum, bangga atas kekayaan budaya Nusantara, lalu di-videokan untuk dipasang di story WhatsApp (WA).
"Almarhum Dedianus Kaliyo dan @loghe dorih adalah orang yang berbeda. Dedianus Kaliyo hanya pasang story WA, dalam videonya tidak ada tulisan apapun. Video itu adalah bentuk apresiasi almarhum terhadap kecantikan alam dan budaya Bali," ujar Marthen, Selasa 22 Oktober 2024.
Marthen selaku pihak keluarga mengatakan, yang bersalah dalam kasus ini adalah pemilik akun @loghe.dorih, yang mengambil story WA dari Dedianus lalu dibawa ke Tiktok dan dibuatkan caption yang membuat orang marah.
"Almarhum tidak tahu siapa pemilik akun loghe dorin, bahkan sampai meninggal pun almarhum tidak tahu bahwa videonya diambil dan ditambahkan caption yang membuat orang marah. Almarhum adalah korban salah sasaran," ujar Marthen.
Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Gananta belum memberikan konfirmasi terkait hal ini.
Saat ditelepon dia tak mengangkat, dan pesan singkat yang dikirim Tribun Bali terkait perkembangan kasus ini, belum direspon. (*)

Kumpulan Artikel Gianyar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.