Wakil Menteri Berdarah Bali
Widiyanti Jadi Menpar dan Ni Luh Puspa Wamenpar, Ketua PHRI Badung: Kolaborasi Bagus
Menpar merupakan seorang pengusaha, sehingga dapat paham dengan kebutuhan dari stakeholder pariwisata.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Di samping itu yang kedua pertimbangannya adalah untuk pemerataan ekonomi.
Lalu pertimbangan keempat secara teknis kalau nanti terjadi bencana alam erupsi Gunung Agung ketika debu vulkanik ke selatan kita tidak bisa memakai bandara selatan karena berbahaya terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan tetapi jika ada bandara di Bali Utara penerbangan dapat dialihkan ke Utara.
Selain itu misalnya dilakukan perbaikan runway di Bandara Ngurah Rai karena hanya satu runway otomatis penerbangan ditiadakan sementara dan kita akan kelabakan bagaimana kedatangan wisman di hari itu.
Di samping semua pertimbangan tersebut harus didukung dengan aksesbilitas dan infrastuktur pendukung di Bali Utara segera tingkatkan, shortcut harus selesai, barangkali ada jalan lingkar, atau ada kereta subway itu sangat diperlukan.
Sehingga nanti Bandara Bali Utara dapat betul-betul efektif dalam rangka untuk mendukung peningkatan pariwisata.
Jika kita lihat saat ini kedatangan wisman hampir 21 ribu per hari, sudah krodit sekali di Bandara Ngurah Rai, ditambah masih ada slot penerbangan pada pukul 02.00 dini hari masih ada tetapi setelahnya tidak ada.
“Maka dari itu penting perlu dipikirkan alternatifnya (realisasi Bandara Bali Utara). Istilahnya saya mendukung untuk adanya Bandara Bali Utara,” demikian kata Gung Rai.(*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.