Berita Badung
Dua Unit Rumah Sakit di Badung Belum Beroperasi, Dinkes Berdalih Terkendala Sarana Prasarana dan SDM
Dua RS baru tersebut merupakan Puskesmas yang disulap menjadi rumah sakit dengan anggaran puluhan miliar.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Dua rumah sakit baru yang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung sampai saat ini belum beroperasi.
Adalah Rumah Sakit (RS) Suwiti di Desa Pelaga, Kecamatan Petang dan RS Giri Asih di Desa/Kecamatan Abiansemal.
Beberapa kali rumah sakit itu sempat diwacanakan akan beroperasi, namun selalu pending tanpa kepastian.
Kabarnya rumah sakit itu akan dioperasikan tahun 2025 mendatang, namun hingga saat ini persiapan baru sedang dilakukan.
Baca juga: Berikan Layanan Kesehatan Terbaik, Paket Satriya Programkan Peningkatan Status Layanan Rumah Sakit
Dua RS baru tersebut merupakan Puskesmas yang disulap menjadi rumah sakit dengan anggaran puluhan miliar.
Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung berdalih rumah sakit baru itu belum bisa beroperasi maksimal karena terkendala sejumlah hal.
Di antaranya sarana prasarana hingga Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum lengkap.
Bahkan kini masih sedang berlangsung perekrutan SDM melalui pemerintah pusat.
Kepala Dinkes Badung dr. Made Padma Puspita saat dikonfirmasi Selasa 22 Oktober 2024 tidak menampik hal tersebut.
Pendirian rumah sakit menurutnya tidak mudah, mengingat semuanya harus lengkap termasuk SDM.
“Kita masih menunggu SDM dan perlengkapan administrasinya. Karena syarat rumah sakit itu banyak,” ujarnya.
dr Padma Puspita juga menyampaikan saat rapat kerja dengan Komisi IV DPRD Badung mengakui permasalahan dua rumah sakit baru ini yang membuat keduanya belum beroperasi sampai saat ini.
Pihaknya meminta dukungan Komisi IV agar rumah sakit plat merah yang ada di Petang dan Abiansemal ini bisa lancar beroperasi.
“Target kami tahun depan dua rumah sakit baru ini sudah beroperasi. Mohon dukungannya,” ujarnya.
Sayangnya ia belum berani memastikan bulan apa rumah sakit ini benar-benar akan mulai berfungsi.
“Ya, tahun depan. Lihat saja nanti,” tegasnya.
Dr Padma menyatakan gedung dua rumah sakit ini memang sudah terbangun beberapa tahun lalu.
Namun karena ada sejumlah kendala membuat pengoperasian rumah sakit hingga kini belum bisa terlaksana.
Dinkes masih terus melengkapi persyaratan rumah sakit ini agar bisa beroperasi sebagai rumah sakit rujukan di Kabupaten Badung.
“Kendala selama ini adalah masalah sarana prasana dan SDM. Kalau syarat itu belum dipenuhi belum bisa beroperasi. Saat ini sudah dilengkapi secara bertahap, dan menunggu waktu untuk segera beroperasi,” kata dr Padma.
Pihaknya juga mengungkapkan bahwa untuk sarana prasana saat ini tengah disiapkan. Begitu juga dengan SDM dan tenaga medis.
Khusus SDM dan tenaga medis yang akan bertugas di dua RS baru itu bahkan saat ini sudah tersedia lewat perekrutan CPNS dan PPPK yang dilakukan pada tahun 2023 lalu.
“Untuk tenaga medis sekarang kita sudah ada, yaitu pegawai hasil dari perekrutan CPNS dam PPPK waktu ini. Nanti PNS baru itu langsung ditugaskan di sana, kemudian kita tambah tenaga senior yang bertugas di tempat lain. Biar ada senior dan juniornya,” paparnya. (gus)
Kumpulan Artikel Badung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.